Bupati Natuna Ilyas Sabli menyebutkan, tahun 2012 mendatang akan ada dua kapal perintis yang akan melayani rute kecamatan kepulauan. Pengoperasian dua kapal ini untuk mengatasi sulitnya transportasi penyeberangan laut antar kecamatan di Natuna yang terjadi sekarang ini.
Dua kapal tersebut, kata Ilyas, akan dibagi dua rute. Satu kapal melayani rute Ranai, Pulau Tiga, Midai, Serasan, Kalimantan dan kembali ke Ranai. Sedangkan kapal yang kedua akan melayani rute dari Ranai menuju Sedanau, Pulau Laut, Kelarik, Tanjungpinang atau Batam dan kembali lagi ke Ranai.
" Kalau usulan ini disetujui pihak DPRD, tahun 2012 nanti bisa dipastikan dua kapal perintis akan melayani transportasi laut antar kecamatan. Satu rute menuju ke Kalimantan dan satu kapal dengan rutenya menuju Tanjungpinang. Dan, saya mohon dukungan semua masyarakat." kata Ilyas belum lama ini.
Dua kapal perintis tersebut, lanjut Ilyas, bukan pemerintah Kabupaten Natuna yang membelinya. Tetapi oleh pemerintah daerah akan melakukan lelang trayek dengan rute berbeda. Adapun kapasitas kapal perintis tersebut minimal mampu mengangkut 1000 ton.
Menurut Ilyas, lelang proyek lebih efektif dibanding harus membeli kapal. Karena, akan memberatkan anggaran belanja daerah dengan biaya rutin untuk operasional kapal. Rencananya, perencanaan lelang tersebut diusulkan pada APBD Natuna tahun 2012.
" Berapa dana yang akan dianggarkan untuk lelang trayek belum ditentukan. Tetapi tetap kita usulkan di APBD murni nanti (2012). Sedangkan alasan kenapa kita tidak membeli kapal tetapi memilih lelang trayek, kita berkaca kepada pengalaman yang sudah, dimana kita punya kapal feri Natuna Bahari yang biaya operasionalnya cukup besar. Sehingga kapal tersebut kini tidak lagi di operasikan," kata Ilyas.
Ilyas berharap, dengan beroperasinya dua kapal perintis tersebut nantinya bisa mempermudah akses masyarakat antar kecamatan untuk ke luar dari dan ke Natuna. " Terlebih bisa mengangkut hasil pertanian masyarakat untuk dipasarkan ke kabupaten atau ke luar Natuna seperti Pontianak dan Tanjungpinang," pungkasnya.
Rabu, 09 November 2011
Bendungan Tapau Terbengkalai
Pantauan di lapangan, kondisi bendungan yang dibangun sekitar 2002 lalu ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya cukup memperihatinkan. Pagar pembatas bagian bawah sudah ada yang roboh. Banyak kayu kering melintang di pintu bendungan. Saluran irigasi tidak terawat sehingga banyak bagian pinggir aliran yang runtuh sehingga terjadi penyumbatan.
Warga Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna bisa memanfaatkan bendungan tapau sebagai objek wisata lokal dan jangan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
"Kalau melihat kondisinya saat ini cukup memperihatinkan dan sudah lama tidak ada perawatan sehingga bangunan infrastruktur bendungan sudah banyak yang retak. Bahkan bagian pintu pengatur air sudah berkarat akibat tidak pernah diberi pelumas," kata Sulaiman, warga Desa Air Lengit.
Kata Sulaiman, sejak bendungan itu dibangun, namun tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja. Bendungan itu akhirnya digunakan warga sebagai tempat pemancingan ikan dan rekreasi.
Menurut Sulaiman, sesuai rencana bendungan tapau itu akan digunakan sebagai alat untuk pengairan persawahan di wilayah Kecamatan Bunguran Tengah. Namun lahan persawahan di Desa Air Lengit rata-rata keberadaannya jauh dari aliran irigasi yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga hanya sebagian lahan persawahan saja yang bisa menikmati saluran irigasi, itu pun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Mendingan, bendungan tapau itu dijadikan lokasi wisata lokal saja. Dengan cara dibersihkan dan di poles supaya wisatawan lokal bisa memakai bendungan itu sebagai lokasi pemancingan," sarannya.
Warga Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna bisa memanfaatkan bendungan tapau sebagai objek wisata lokal dan jangan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
"Kalau melihat kondisinya saat ini cukup memperihatinkan dan sudah lama tidak ada perawatan sehingga bangunan infrastruktur bendungan sudah banyak yang retak. Bahkan bagian pintu pengatur air sudah berkarat akibat tidak pernah diberi pelumas," kata Sulaiman, warga Desa Air Lengit.
Kata Sulaiman, sejak bendungan itu dibangun, namun tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja. Bendungan itu akhirnya digunakan warga sebagai tempat pemancingan ikan dan rekreasi.
Menurut Sulaiman, sesuai rencana bendungan tapau itu akan digunakan sebagai alat untuk pengairan persawahan di wilayah Kecamatan Bunguran Tengah. Namun lahan persawahan di Desa Air Lengit rata-rata keberadaannya jauh dari aliran irigasi yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga hanya sebagian lahan persawahan saja yang bisa menikmati saluran irigasi, itu pun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Mendingan, bendungan tapau itu dijadikan lokasi wisata lokal saja. Dengan cara dibersihkan dan di poles supaya wisatawan lokal bisa memakai bendungan itu sebagai lokasi pemancingan," sarannya.
Lomba Takbir dan Pukul Beduk Natuna
Lomba yang diselenggarakan Kecamatan Bunguran Tengah itu bertujuan untuk mensiarkan Islam sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim di daerah ini.
Camat Bunguran Tengah H. Ismail Sitam menyebutkan, awalnya pihaknya ingin mengadakan acara takbir keliling khusus di ikuti masyarakat kecamatan Bunguran Tengah saja. Tapi karena musim penghujan, rencana tersebut dialihkan menjadi perlombaan.
" Jika semua hadir maka peserta mencapai 20 orang. Mereka berasal dari perwakilan Surau dan Masjid di Kecamatan Bunguran Tengah. Tetapi kemarin malam, yang ikut hanya
enam peserta, mewakili Surau dan Masjid di Desa Harapan Jaya, Desa Tapau dan Desa Air Lengit," ujar Ismail yang ditemui di sela acara.
Menurut Ismail, dalam perlombaan baca takbir dan pukul beduk itu penilaian tertinggi difokuskan pada pembacaan takbir. Karena dengan melafazkan takbir secara baik dan benar akan menghasilkan suara yang merdu, ditambah peserta yang membaca dan yang mendengarkan akan mendapat pahala dari Allah, SWT.
" Kita menilai 70 persen pada bacaan takbir, 30 persen pada tabu beduk," katanya.
Kedepan, lomba takbir dan tabu beduk mesti digelar kembali, terutama pada perayaan acara hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, supaya bacaan takbir terus berkumandang di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan pemudi muslim.
" Membaca takbir memang mudah, namun membaca dengan penuh penghayatan dan perasaan itu lebih baik. Dan saya berharap kedepan generasi muda Islam bisa mejadi penggerak pada acara-acara seperti ini," pungkasnya.
Camat Bunguran Tengah H. Ismail Sitam menyebutkan, awalnya pihaknya ingin mengadakan acara takbir keliling khusus di ikuti masyarakat kecamatan Bunguran Tengah saja. Tapi karena musim penghujan, rencana tersebut dialihkan menjadi perlombaan.
" Jika semua hadir maka peserta mencapai 20 orang. Mereka berasal dari perwakilan Surau dan Masjid di Kecamatan Bunguran Tengah. Tetapi kemarin malam, yang ikut hanya
enam peserta, mewakili Surau dan Masjid di Desa Harapan Jaya, Desa Tapau dan Desa Air Lengit," ujar Ismail yang ditemui di sela acara.
Menurut Ismail, dalam perlombaan baca takbir dan pukul beduk itu penilaian tertinggi difokuskan pada pembacaan takbir. Karena dengan melafazkan takbir secara baik dan benar akan menghasilkan suara yang merdu, ditambah peserta yang membaca dan yang mendengarkan akan mendapat pahala dari Allah, SWT.
" Kita menilai 70 persen pada bacaan takbir, 30 persen pada tabu beduk," katanya.
Kedepan, lomba takbir dan tabu beduk mesti digelar kembali, terutama pada perayaan acara hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, supaya bacaan takbir terus berkumandang di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan pemudi muslim.
" Membaca takbir memang mudah, namun membaca dengan penuh penghayatan dan perasaan itu lebih baik. Dan saya berharap kedepan generasi muda Islam bisa mejadi penggerak pada acara-acara seperti ini," pungkasnya.
Jumat, 14 Oktober 2011
Bakti Sosial Donor Darah
Pemerintah Kabupaten Natuna, Sabtu (15/10) ini akan menggelar bakti sosial berupa donor darah di Pantai Kencana. Untuk itu, kepada seluruh masyarakat Natuna supaya hadir dan ikut menyumbangkan darahnya demi membantu orang yang membutuhkan.
" Kegiatan ini dalam rangka HUT Kabupaten Natuna ke-12, dan kami Dinas Kesehatan ditunjuk sebagai panitia teknisnya. Jadi kami berharap, nanti banyak masyarakat yang akan menyumbangkan darahnya, sekaligus menjadi pendonor siaga," ujar Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Urai Damahnita, Kamis (13/10).
Kata Nita, donor darah tersebut merupakan kegiatan untuk membentuk kepedulian masyarakat atau peran serta masyarakat yang mengerti akan pentingnya donor darah.
" Kita sebagai tenaga teknis sifatnya siap memberikan pelayanan dengan stok darah yang cukup. Maka dari itu, saya berharap, kegiatan seperti ini sering dilaksanakan, supaya stok darah selalu terpenuhi," katanya.
Adapun keistimewaan bagi orang yang suka mendonorkan darahnya, adalah ditubuhnya akan tumbuh sel-sel darah baru, yang bisa membuat tubuh lebih sehat. " Banyak manfaat bagi orang yang suka mendonorkan darahnya, pertama, darahnya selalu berganti baru, karena banyak sel-sel baru yang tumbuh," terangnya.
Kata Nita, kegiatan donor darah tidak mesti diselenggarakan oleh pemerintah saja, tetapi bisa diselenggarakan oleh swasta maupun perorangan, dengan dibantu tenaga medis yang terlatih. " Bisa diselenggarakan oleh perorangan, penyelenggara cukup menyediakan makanan tambahan saja bagi pendonor, seperti puding dan telor rebus, kalau untuk tenaga medisnya bisa dikoordinasikan dengan pihak medis seperti RSUD maupun dinas kesehatan" pungkasnya.
" Kegiatan ini dalam rangka HUT Kabupaten Natuna ke-12, dan kami Dinas Kesehatan ditunjuk sebagai panitia teknisnya. Jadi kami berharap, nanti banyak masyarakat yang akan menyumbangkan darahnya, sekaligus menjadi pendonor siaga," ujar Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Urai Damahnita, Kamis (13/10).
Kata Nita, donor darah tersebut merupakan kegiatan untuk membentuk kepedulian masyarakat atau peran serta masyarakat yang mengerti akan pentingnya donor darah.
" Kita sebagai tenaga teknis sifatnya siap memberikan pelayanan dengan stok darah yang cukup. Maka dari itu, saya berharap, kegiatan seperti ini sering dilaksanakan, supaya stok darah selalu terpenuhi," katanya.
Adapun keistimewaan bagi orang yang suka mendonorkan darahnya, adalah ditubuhnya akan tumbuh sel-sel darah baru, yang bisa membuat tubuh lebih sehat. " Banyak manfaat bagi orang yang suka mendonorkan darahnya, pertama, darahnya selalu berganti baru, karena banyak sel-sel baru yang tumbuh," terangnya.
Kata Nita, kegiatan donor darah tidak mesti diselenggarakan oleh pemerintah saja, tetapi bisa diselenggarakan oleh swasta maupun perorangan, dengan dibantu tenaga medis yang terlatih. " Bisa diselenggarakan oleh perorangan, penyelenggara cukup menyediakan makanan tambahan saja bagi pendonor, seperti puding dan telor rebus, kalau untuk tenaga medisnya bisa dikoordinasikan dengan pihak medis seperti RSUD maupun dinas kesehatan" pungkasnya.
Pemkab Natuna Akan Perbanyak Sekolah Kejuruan
Wakil Bupati Natuna Imalko menyebutkan, Pemkab Natuna kedepan akan memperbanyak sekolah menegah kejuruan (SMK). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tenaga kerja terdidik dan terakreditasi dari sejumlah perusahaan, baik dari dalam maupun luar Natuna.
" Ini ide saya, supaya kedepan, tidak ada lagi masyarakat Natuna yang berharap menjadi tenaga kerja honor di lingkungan pemeritah Kabupaten Natuna. Sebagai contoh saja, saat ini sudah ada 600-an surat lamaran kerja yang meminta diterima sebagai tenaga kerja honorer," ujar Imalko, Jumat (14/10).
Dipilihnya sekolah kejuruan, karena siswa lulusan sekolah ini 50 persen memiliki keahlian atau kopetensi yang bisa langsung diperagakan pada kehidupan sehari-hari. Apalagi sekolah ini memiliki banyak bidang kompetensi, seperti kelautan, pertanian, perikanan, perkebunan, akuntansi, sekretaris, perbankan, perpajakan, dan banyak lagi kopentensi yang diajarkan.
" Yang sudah ada saat ini adalah jurusan Akuntansi, Sekretaris, Kelautan dan perikanan, Pertanian. Kedepan kita akan mencoba membuka sekolah sekolah kejuruan yang membuka jurusan-jurusan yang kebih kompetitif dan bersaing. Dimana tatamatan dari jurusan itu bisa langsung dipakai, atau bisa kerja," katanya.
Pemerintah Kabupaten Natuna memiliki dana hibah yang nantinya bisa diberikan kepada mereka yang tamat sekolah kujuruan untuk membuka usaha sesuai skil yang dimiliki. Dengan demikian, lanjut Imalko, siswa yang baru tamat sekolah kejuruan bisa langsung bekerja, tanpa harus berfikir untuk melamar kerja sebagai tenaga honor.
" Kitab ingin masyarakat Natuna, banyak yang berwiraswasta, karena potensi sumberdaya alam yang ada saat ini cukup melimpah, dan potensi peluang usaha yang masih banyak. Sementara Natuna semakin lama semakin maju," paparnya.
Imalko optimis, melalui sekolah kejuruan, masyarakat Natuna kedepan sudah banyak yang memiliki skil dan kemampuan kerja yang baik.
" Bukan berarti sekolah lain seperti SMA, dan MAN tidak bagus, namun konteksnya seperti sekolah kejuruan, siswa yang tamat bisa langsung bekerja dan memperagakan sesuai jurusan, tanpa harus menempuh dunia pendidikan yang lebih tinggi, tetapi jika memang mampu untuk sekolah lebih tinggi itu lebih bagus," pungkanya.
" Ini ide saya, supaya kedepan, tidak ada lagi masyarakat Natuna yang berharap menjadi tenaga kerja honor di lingkungan pemeritah Kabupaten Natuna. Sebagai contoh saja, saat ini sudah ada 600-an surat lamaran kerja yang meminta diterima sebagai tenaga kerja honorer," ujar Imalko, Jumat (14/10).
Dipilihnya sekolah kejuruan, karena siswa lulusan sekolah ini 50 persen memiliki keahlian atau kopetensi yang bisa langsung diperagakan pada kehidupan sehari-hari. Apalagi sekolah ini memiliki banyak bidang kompetensi, seperti kelautan, pertanian, perikanan, perkebunan, akuntansi, sekretaris, perbankan, perpajakan, dan banyak lagi kopentensi yang diajarkan.
" Yang sudah ada saat ini adalah jurusan Akuntansi, Sekretaris, Kelautan dan perikanan, Pertanian. Kedepan kita akan mencoba membuka sekolah sekolah kejuruan yang membuka jurusan-jurusan yang kebih kompetitif dan bersaing. Dimana tatamatan dari jurusan itu bisa langsung dipakai, atau bisa kerja," katanya.
Pemerintah Kabupaten Natuna memiliki dana hibah yang nantinya bisa diberikan kepada mereka yang tamat sekolah kujuruan untuk membuka usaha sesuai skil yang dimiliki. Dengan demikian, lanjut Imalko, siswa yang baru tamat sekolah kejuruan bisa langsung bekerja, tanpa harus berfikir untuk melamar kerja sebagai tenaga honor.
" Kitab ingin masyarakat Natuna, banyak yang berwiraswasta, karena potensi sumberdaya alam yang ada saat ini cukup melimpah, dan potensi peluang usaha yang masih banyak. Sementara Natuna semakin lama semakin maju," paparnya.
Imalko optimis, melalui sekolah kejuruan, masyarakat Natuna kedepan sudah banyak yang memiliki skil dan kemampuan kerja yang baik.
" Bukan berarti sekolah lain seperti SMA, dan MAN tidak bagus, namun konteksnya seperti sekolah kejuruan, siswa yang tamat bisa langsung bekerja dan memperagakan sesuai jurusan, tanpa harus menempuh dunia pendidikan yang lebih tinggi, tetapi jika memang mampu untuk sekolah lebih tinggi itu lebih bagus," pungkanya.
Iyet Bustami Hibur Masyarakat Natuna
Artis Iyet Bustami, yang terkenal dengan lagu Zapinnya, Rabu malam lalu berada di Natuna. Selain Iyet, juga ada Nasar KDI. Dua artis ini, sengaja diundang untuk menghibur masyarakat Natuna di kawasan Pantai Kencana. Kegiatan tersebut dalam rangka perayaan HUT Kabupaten Natuna ke-12.
" Sengaja kita undang artis ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Natuna, yang saat ini sedang merayakan HUT Kabupaten Natuna ke-12. Semoga dengan kehadiran artis terkenal ini, masyarakat kita merasa terhibur," ujar Bupati Natuna Ilyas Sabli, kemarin.
Menurut Ilyas, selama ini jarang sekali artis terkenal datang ke Natuna. Dengan hadirnya kedua artis tersebut seolah-olah menepis anggapan bahwa mereka sulit melihat artis terkenal. Artinya, meski berada di pulau terpencil tetapi mereka tetap bisa melihat artis idolanya secara langsung.
Bujang warga Ranai, mengaku sangat senang dengan kehadiran Iyet Bustami dan Nasar KDI di Natuna. Karena selama ini ia hanya menyaksikan kedua artis tersebut melalui layar kaca. " Kalau mau lihat kedua artis ini, kita biasanya melihat dari TV, tetapi sekarang kita bisa melihat dari dekat, " katanya.
Bapak dua orang anak ini berharap, kedepan pemerintah Kabupaten sering mengundang artis terkenal untuk menghibur masyarakat. " Sangat jarang kita bisa menikmati hiburan seperti ini, jika perlu satu tahun bisa dua atau tiga kali ada hiburan artis," harapnya.
Iyet yang malam itu tampak cantik memukau para hadirin melalui lagu-lagu Melayu yang pernah dibawakannya. Diantaranya Zapin, Ijuk, Laila Canggung dan lain-lain. Selain dipadati warga, juga terlihat sejumlah pejabat Pemkab Natuna di Pantai Kencana. Mereka ingin menyaksi dari dekat Iyet dan Nasar KDI.
" Sengaja kita undang artis ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Natuna, yang saat ini sedang merayakan HUT Kabupaten Natuna ke-12. Semoga dengan kehadiran artis terkenal ini, masyarakat kita merasa terhibur," ujar Bupati Natuna Ilyas Sabli, kemarin.
Menurut Ilyas, selama ini jarang sekali artis terkenal datang ke Natuna. Dengan hadirnya kedua artis tersebut seolah-olah menepis anggapan bahwa mereka sulit melihat artis terkenal. Artinya, meski berada di pulau terpencil tetapi mereka tetap bisa melihat artis idolanya secara langsung.
Bujang warga Ranai, mengaku sangat senang dengan kehadiran Iyet Bustami dan Nasar KDI di Natuna. Karena selama ini ia hanya menyaksikan kedua artis tersebut melalui layar kaca. " Kalau mau lihat kedua artis ini, kita biasanya melihat dari TV, tetapi sekarang kita bisa melihat dari dekat, " katanya.
Bapak dua orang anak ini berharap, kedepan pemerintah Kabupaten sering mengundang artis terkenal untuk menghibur masyarakat. " Sangat jarang kita bisa menikmati hiburan seperti ini, jika perlu satu tahun bisa dua atau tiga kali ada hiburan artis," harapnya.
Iyet yang malam itu tampak cantik memukau para hadirin melalui lagu-lagu Melayu yang pernah dibawakannya. Diantaranya Zapin, Ijuk, Laila Canggung dan lain-lain. Selain dipadati warga, juga terlihat sejumlah pejabat Pemkab Natuna di Pantai Kencana. Mereka ingin menyaksi dari dekat Iyet dan Nasar KDI.
Ilyas Sabli Seru Tanam Sejuta Pohon
Bupati Natuna Ilyas Sabli bersama sejumlah pejabat Pemkab, DPRD dan intansi vertikal, Kamis (14/10) menggelar kegiatan menanam pohon di lapangan Pantai Kencana. Sebanyak 430 pohon dengan jenis berbeda ditanam secara bersamaan.
Ilyas menjelaskan, bahwa kegiatan menanam pohon, selain rangkaian hari jadi Kabupaten Natuna, untuk memberikan contoh kepada masyarakat akan pentingnya penghijauan dan untuk mengatasi pemanasan global yang kini tengah disuarakan di seluruh dunia.
" Yang terpenting penanaman pohon ini, untuk memberikan contoh kepada masyarakat akan pentingnya penghijauan, apalagi dengan kondisi Natuna yang panas, " ujar Ilyas.
Menurut Ilyas, bahwa penanaman pohon, sebagai awal perencanaan pembangunan taman bermain masyarakat di Pantai Kencana. Karena selama ini belum ada taman bermain untuk masyarakat, meski ada itupun di lokasi wisata, seperti pantai Tanjung.
" Ini awal dari rencana kita yang akan membangun sebuah taman bermain, kelak lokasi ini akan dinikmati anak-anak Natuna untuk bermain, yang nantinya akan mudah diawasi oleh orangtuanya, " katanya.
Rencananya, kawasan Pantai kencana akan dibangun taman bermain, yang akan dilengkapi dengan sarana olahraga, taman internet, dan sejumlah fasilitas permainan penunjang.
" Kita berencana di kawasan pantai kencana ini dibangun sarana dan fasilitas olah raga dan hiburan utuk anak-anak bermain" pungkasnya.
Ilyas menjelaskan, bahwa kegiatan menanam pohon, selain rangkaian hari jadi Kabupaten Natuna, untuk memberikan contoh kepada masyarakat akan pentingnya penghijauan dan untuk mengatasi pemanasan global yang kini tengah disuarakan di seluruh dunia.
" Yang terpenting penanaman pohon ini, untuk memberikan contoh kepada masyarakat akan pentingnya penghijauan, apalagi dengan kondisi Natuna yang panas, " ujar Ilyas.
Menurut Ilyas, bahwa penanaman pohon, sebagai awal perencanaan pembangunan taman bermain masyarakat di Pantai Kencana. Karena selama ini belum ada taman bermain untuk masyarakat, meski ada itupun di lokasi wisata, seperti pantai Tanjung.
" Ini awal dari rencana kita yang akan membangun sebuah taman bermain, kelak lokasi ini akan dinikmati anak-anak Natuna untuk bermain, yang nantinya akan mudah diawasi oleh orangtuanya, " katanya.
Rencananya, kawasan Pantai kencana akan dibangun taman bermain, yang akan dilengkapi dengan sarana olahraga, taman internet, dan sejumlah fasilitas permainan penunjang.
" Kita berencana di kawasan pantai kencana ini dibangun sarana dan fasilitas olah raga dan hiburan utuk anak-anak bermain" pungkasnya.
Jumat, 23 September 2011
RAL Akan Kembali Beroperasi Di Natuna
Setelah terheti cukup lama, maskapai penerbangan Riau Airline dalam waktu dekat kembali beroperasi di Kepulauan Riau, dengan melayani rute Batam-Natuna, Natuna-Tanjungpinang dan Pekanbaru-Batam. Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Natuna Imalko yang ditemui usai rapat konsultasi soal tata ruang dengan Pemkab Natuna di Gerbang Utaraku, Ranai, Kamis (22/9).
Menurut Imalko, pihaknya bersama DPRD Natuna telah melakukan pertemuan dengan pihak RAL di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Hasilnya, pihak RAL berjanji akan beroperasi kembali di Provinsi Kepri melayani rute penerbangan yang selama ini telah mereka lalui. Itu setelah perusahaan tersebut mendapat suntikan dana segar dari pemiliknya yakni Pemprov Riau sebanyak Rp30 miliar.
" Dari penjelasan pihak RAL, terungkap bahwa maskapai tersebut akan kembali beroperasi di Kepri. Ini dibuktikan melalui kontrak kerjasama RAL dengan Pemprov Riau yang mereka perlihatkan," terang Imalko.
Awalnya, lanjut Imalko, kedatangnya ke Pekanbaru untuk menuntut pengembalian uang yang telah diinvestasikan Pemkab Natuna di perusahan milik daerah tersebut sebanyak Rp9,5 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk melayani rute Batam-Natuna yang selama ini terhenti. Tapi berhubung ada niat baik dari RAL untuk kembali terbang, maka Pemkab Natuna urung untuk menarik saham tersebut.
" Kami memberikan kesempatan kepada RAL, kalau memang ingin membuka kembali rute Batam-Natuna. Yang penting masyarakat bisa menikmati layanan transportasi yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Tetapi sebaliknya jika memang tidak jadi beroperasi seperti yang diinformasikan, kiranya pihak RAL secepatnya menghubungi kita, biar tidak terjadi kesalahan informasi, " tambahnya.
Pada kesempatan itu, Imalko juga meminta RAL memberikan laporan yang jelas sesuai kontrak kerjasama yang telah disepakati kepada Pemkab Natuna. Ini untuk mengetahui, apakah perusahaan ini merugi atau untung.
" Kita harap mereka memberikan laporan yang jelas,
jangan giliran rugi aja melapor ke kita. Artinya, kalau untung laporkan juga berapa keuntungannya, kalau rugi katakan rugi, kalau untung katakan untung. Tapi tentu semuanya itu harus disertai data dan laporan yang jelas, " tegasnya.
Sebelumnya dilaporkan maskapai ini terancam tutup, jika tidak memperpanjang izin carter yang sudah dikantonginya. Izin tersebut akan berakhir dalam bulan ini. Sementara syarat memperpanjang izin carter, RAL harus mengoperasikan
minimal dua armadanya.
Karena itu, Pemprov Riau selaku pemegang saham mayoritas, berencana akan menyewa dua pesawat sebagai syarat perpanjangan izin itu.
Penegasan itu diutarakan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau, Adizar, kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/9) di ruang kerjanya. Dikatakan, ada dua opsi yang akan dilakukan untuk memperpanjang izin carter maskapai milik daerah, yang sudah habis hari ini.
Pertama, kata Adizar, dengan adanya Rp30 miliar dalam APBD-P 2011 itu diharapkan, setidak-tidaknya cukup menghidupkan dua pesawat Fokker 50 yang tengah rusak. Karena syarat perpanjangan izin itu, harus mengoperasikan minimal dua pesawat.
" Menghidupkan yang dua itu, atau barangkali kita mengambil (sewa-red) pesawat lain, yang lebih kecil. Pesawat carter itukan tidak mesti besar-besar seperti Boeing. Kecil-kecil macam Sky Air, bisa juga kan,"ulasnya.
Nantinya lanjut Adizar, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu, mana opsi yang akan dipilih dan lebih menguntungkan. Yang jelas, pihaknya akan komit untuk melanjutkan izin penerbangan PT RAL.
"Ya, kita memang harus (memperpanjangan izin penerbangan-red). Kalau nggak, ya 'tutup buku'. Memang harus kita lakukan,"tegasnya lagi. M. Nur Zein.
Menurut Imalko, pihaknya bersama DPRD Natuna telah melakukan pertemuan dengan pihak RAL di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Hasilnya, pihak RAL berjanji akan beroperasi kembali di Provinsi Kepri melayani rute penerbangan yang selama ini telah mereka lalui. Itu setelah perusahaan tersebut mendapat suntikan dana segar dari pemiliknya yakni Pemprov Riau sebanyak Rp30 miliar.
" Dari penjelasan pihak RAL, terungkap bahwa maskapai tersebut akan kembali beroperasi di Kepri. Ini dibuktikan melalui kontrak kerjasama RAL dengan Pemprov Riau yang mereka perlihatkan," terang Imalko.
Awalnya, lanjut Imalko, kedatangnya ke Pekanbaru untuk menuntut pengembalian uang yang telah diinvestasikan Pemkab Natuna di perusahan milik daerah tersebut sebanyak Rp9,5 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk melayani rute Batam-Natuna yang selama ini terhenti. Tapi berhubung ada niat baik dari RAL untuk kembali terbang, maka Pemkab Natuna urung untuk menarik saham tersebut.
" Kami memberikan kesempatan kepada RAL, kalau memang ingin membuka kembali rute Batam-Natuna. Yang penting masyarakat bisa menikmati layanan transportasi yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Tetapi sebaliknya jika memang tidak jadi beroperasi seperti yang diinformasikan, kiranya pihak RAL secepatnya menghubungi kita, biar tidak terjadi kesalahan informasi, " tambahnya.
Pada kesempatan itu, Imalko juga meminta RAL memberikan laporan yang jelas sesuai kontrak kerjasama yang telah disepakati kepada Pemkab Natuna. Ini untuk mengetahui, apakah perusahaan ini merugi atau untung.
" Kita harap mereka memberikan laporan yang jelas,
jangan giliran rugi aja melapor ke kita. Artinya, kalau untung laporkan juga berapa keuntungannya, kalau rugi katakan rugi, kalau untung katakan untung. Tapi tentu semuanya itu harus disertai data dan laporan yang jelas, " tegasnya.
Sebelumnya dilaporkan maskapai ini terancam tutup, jika tidak memperpanjang izin carter yang sudah dikantonginya. Izin tersebut akan berakhir dalam bulan ini. Sementara syarat memperpanjang izin carter, RAL harus mengoperasikan
minimal dua armadanya.
Karena itu, Pemprov Riau selaku pemegang saham mayoritas, berencana akan menyewa dua pesawat sebagai syarat perpanjangan izin itu.
Penegasan itu diutarakan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau, Adizar, kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/9) di ruang kerjanya. Dikatakan, ada dua opsi yang akan dilakukan untuk memperpanjang izin carter maskapai milik daerah, yang sudah habis hari ini.
Pertama, kata Adizar, dengan adanya Rp30 miliar dalam APBD-P 2011 itu diharapkan, setidak-tidaknya cukup menghidupkan dua pesawat Fokker 50 yang tengah rusak. Karena syarat perpanjangan izin itu, harus mengoperasikan minimal dua pesawat.
" Menghidupkan yang dua itu, atau barangkali kita mengambil (sewa-red) pesawat lain, yang lebih kecil. Pesawat carter itukan tidak mesti besar-besar seperti Boeing. Kecil-kecil macam Sky Air, bisa juga kan,"ulasnya.
Nantinya lanjut Adizar, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu, mana opsi yang akan dipilih dan lebih menguntungkan. Yang jelas, pihaknya akan komit untuk melanjutkan izin penerbangan PT RAL.
"Ya, kita memang harus (memperpanjangan izin penerbangan-red). Kalau nggak, ya 'tutup buku'. Memang harus kita lakukan,"tegasnya lagi. M. Nur Zein.
Lang-Lang Buana Pukau Penonton
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Natuna menggelar pertunjukan seni dan budaya di Pantai Kencana, Sabtu (17/9) lalu.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah sanggar seni di daerah itu. Salah satu diantaranya adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.
Kesenian Lang-Lang Buana ini termasuk yang digemari, karena mampu memukau ratusan penonton yang hadir dalam pertunjukan itu. Apalagi kesenian yang dimainkan puluhan orang itu, sudah lama tidak tampil menyapa penggemarnya. Kesenian Lang-Lang Buana menceritakan seorang pangeran yang disukai seorang putri.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna Syamsul Hilal mengatakan, pagelaran atraksi seni dan budaya daerah ini merupakan acara untuk menampilkan semua kesenian daerah, baik lokal maupun kesenian luar daerah.
Tujuannya, supaya kesenian-kesenian daerah itu dapat terus diingat oleh masyarakat. " Kita, selaku pemerintah yang membidangi kesenian ini, ingin kesenian asli daerah Natuna bisa terus diperagakan, sehingga tidak hilang ditelan zaman," ujar Syamsul Hilal.
Dalam pertunjukan atraksi seni budaya kali ini ada perubahan jadwal, rencana semula dilaksanakan setiap dua minggu sekali, berhubung pada bulan Agustus lalu, memasuki bulan Ramdhan, sehingga acara ditunda.
" Jadi, jadwal bulan Agustus kita ganti pada bulan ini. Selama satu bulan ini acara pagelaran akan tampil setiap minggunya, dimulai dari tanggal 17 dan 24 September 2011 dilanjutkan tanggal 1, 15 dan 29 Oktober sampai tanggal 12 dan 26 November, berakhir tanggal 10 Desember 2011," kata Panitia kegiatan Nurul Huda.
Adapun nantinya yang akan tampil pada acara tersebut adalah sanggar seni budaya yang akan unjuk kebolehan dengan menampilkan kesenian daerah masing-masing. " Pada malam minggu kemarin, ada lima sanggar yang sudah unjuk kebolehan, dari lima sanggar tersebut yang berhasil membuat penonton kagum adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.
" Selanjut dari sanggar mekar Buana Utara Kelarik, sanggar SMPN 2 Ranai, kompang Ranai darat dan terakhir pembacaan puisi oleh master kita yakni ibu Ngesti Yuni Suprapti," tandasnya.
Nurul mengimbau kepada masyarakat Natuna yang ingin tampil dan ingin unjuk kebolehan di atas panggung kesenian agar mendaftarkan diri ke Dinas Pariwisata.
" Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ingin memiliki kesenian daerah yang sudah lama tidak dimainkan, supaya ikut dalam pagelaran ini, namun terlebih dahulu sebelum tampil, kiranya dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu, hal ini untuk mengatur jadwal saat tampil di panggung nanti" pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah sanggar seni di daerah itu. Salah satu diantaranya adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.
Kesenian Lang-Lang Buana ini termasuk yang digemari, karena mampu memukau ratusan penonton yang hadir dalam pertunjukan itu. Apalagi kesenian yang dimainkan puluhan orang itu, sudah lama tidak tampil menyapa penggemarnya. Kesenian Lang-Lang Buana menceritakan seorang pangeran yang disukai seorang putri.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna Syamsul Hilal mengatakan, pagelaran atraksi seni dan budaya daerah ini merupakan acara untuk menampilkan semua kesenian daerah, baik lokal maupun kesenian luar daerah.
Tujuannya, supaya kesenian-kesenian daerah itu dapat terus diingat oleh masyarakat. " Kita, selaku pemerintah yang membidangi kesenian ini, ingin kesenian asli daerah Natuna bisa terus diperagakan, sehingga tidak hilang ditelan zaman," ujar Syamsul Hilal.
Dalam pertunjukan atraksi seni budaya kali ini ada perubahan jadwal, rencana semula dilaksanakan setiap dua minggu sekali, berhubung pada bulan Agustus lalu, memasuki bulan Ramdhan, sehingga acara ditunda.
" Jadi, jadwal bulan Agustus kita ganti pada bulan ini. Selama satu bulan ini acara pagelaran akan tampil setiap minggunya, dimulai dari tanggal 17 dan 24 September 2011 dilanjutkan tanggal 1, 15 dan 29 Oktober sampai tanggal 12 dan 26 November, berakhir tanggal 10 Desember 2011," kata Panitia kegiatan Nurul Huda.
Adapun nantinya yang akan tampil pada acara tersebut adalah sanggar seni budaya yang akan unjuk kebolehan dengan menampilkan kesenian daerah masing-masing. " Pada malam minggu kemarin, ada lima sanggar yang sudah unjuk kebolehan, dari lima sanggar tersebut yang berhasil membuat penonton kagum adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.
" Selanjut dari sanggar mekar Buana Utara Kelarik, sanggar SMPN 2 Ranai, kompang Ranai darat dan terakhir pembacaan puisi oleh master kita yakni ibu Ngesti Yuni Suprapti," tandasnya.
Nurul mengimbau kepada masyarakat Natuna yang ingin tampil dan ingin unjuk kebolehan di atas panggung kesenian agar mendaftarkan diri ke Dinas Pariwisata.
" Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ingin memiliki kesenian daerah yang sudah lama tidak dimainkan, supaya ikut dalam pagelaran ini, namun terlebih dahulu sebelum tampil, kiranya dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu, hal ini untuk mengatur jadwal saat tampil di panggung nanti" pungkasnya.
6 CJH Natuna Gagal Berangkat
Sebanyak 6 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Natuna gagal berangkat ke tanah suci Mekah. Penyebabnya, karena meninggal dunia dua orang, sakit keras satu orang dan terbelit masalah keluarga satu orang.
" Penyebab mereka gagal berangkat, ada yang meninggal dunia, sakit keras, dan masalah keluarga," ujar Sekretaris Pemberangkatan Jemaah Haji Kabupaten Natuna Hussyaini yang ditemui, Kamis (22/9).
Hussyaini menyebutkan, jumlah calon jemaah haji asal Natuna tahun ini yang sudah memenuhi syarat untuk diberangkatkan tercatat sebanyak 76 orang. Ke-76 calon jemaah haji itu sesuai jadwal harus sudah masuk ke asrama haji Gerbang Utaraku paling lambat tanggal 30 September ini.
" Setelah diasramakan di asrama haji, para calon jemaah haji akan kita berangkatkan ke tanah suci Mekkah tanggal 4 Oktober mendatang " katanya.
Keberangkatan ke-76 calon jemaah haji ini, lanjut dia, akan dibagi menjadi dua kelompok terbang (kloter). Kloter pertama, sebanyak 54 orang dan kloter kedua sebanyak 22 orang. " Jumlah tersebut termasuk dengan jumlah calon jemaah haji dari Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 orang," tuturnya.
Menurut Husyaini, dari panitia pemberangkatan dan para calon jemaah haji secara keseluruhan mereka sudah siap melaksanakan latihan selama di asrama haji. Diharapkan, selama di asrama tidak ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran keberangakatan CJH ke Mekkah.
" Mudah-mudahan, tidak ada halangan sedikitpun, sampai mereka berangkat ke tanah suci mekah, dan kembali ke Natuna lagi," pungkasnya.
" Penyebab mereka gagal berangkat, ada yang meninggal dunia, sakit keras, dan masalah keluarga," ujar Sekretaris Pemberangkatan Jemaah Haji Kabupaten Natuna Hussyaini yang ditemui, Kamis (22/9).
Hussyaini menyebutkan, jumlah calon jemaah haji asal Natuna tahun ini yang sudah memenuhi syarat untuk diberangkatkan tercatat sebanyak 76 orang. Ke-76 calon jemaah haji itu sesuai jadwal harus sudah masuk ke asrama haji Gerbang Utaraku paling lambat tanggal 30 September ini.
" Setelah diasramakan di asrama haji, para calon jemaah haji akan kita berangkatkan ke tanah suci Mekkah tanggal 4 Oktober mendatang " katanya.
Keberangkatan ke-76 calon jemaah haji ini, lanjut dia, akan dibagi menjadi dua kelompok terbang (kloter). Kloter pertama, sebanyak 54 orang dan kloter kedua sebanyak 22 orang. " Jumlah tersebut termasuk dengan jumlah calon jemaah haji dari Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 orang," tuturnya.
Menurut Husyaini, dari panitia pemberangkatan dan para calon jemaah haji secara keseluruhan mereka sudah siap melaksanakan latihan selama di asrama haji. Diharapkan, selama di asrama tidak ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran keberangakatan CJH ke Mekkah.
" Mudah-mudahan, tidak ada halangan sedikitpun, sampai mereka berangkat ke tanah suci mekah, dan kembali ke Natuna lagi," pungkasnya.
Susunan RT/RW Kabupaten Natuna Selesai 2012
Bupati Natuna Ilyas Sabli minta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Penanaman Modal Kabupaten Natuna agar menyelesaikan susunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RT) Kabupaten Natuna paling lambat tahun 2012 ini. Permintaan tersebut, menurut Ilyas, sudah cukup mendasar karena sejak RTRW diusulkan tahun 2007 lalu hingga sekarang belum juga selesai-selesai.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara konsultasi publik RTRW Kabupaten Natuna tahun 2011-2031 di Gedung Serbaguna Komplek Masjid Agung Natuna, Kamis (22/9
"Dengan adanya RTRW kita bisa menjadikanya pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Sebaliknya, jika belum ada RTRW maka kita tidak bisa menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan daerah ini secara menyeluruh, terarah dan terpadu," katanya.
Menurut Ilyas, RTRW berfungsi sebagai acuan penyusunana RPJPD dan RPJMD, sebagai acuan dalam pemanfaatan ruang pengembangan wilayah Kabupaten, untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten.
" Selain itu, RTRW berfungsi sebagai acuan lokasi investasi dalam wilayah yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta. Dan yang terpenting sebagai acuan dalam administrasi pertanahan" tandasnya.
Ilyas mengakui, sering terjadi konflik pemanfaatan ruang seperti padu serasi kawasan hutan serta munculnya aturan-aturan baru terkait penataan ruang menjadi salah satu faktor terhambatnya penyusunan tata ruang wilayah, sekaligus menghambat pembangunan investasi akibat tidak ada kepastian.
Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Natuna Hardinansyah yang mendengar permintaan bupati tersebut berjanji akan mengupayakannya semaksimal mungkin menyelesaikan RTRW tersebut.
Bahkan, ia memastikan pada bulan Oktober 2011 mendatang, RTRW Kabupaten Natuna sudah digodok di tingkat provinsi. " Setelah ini kita akan bawa ke provinsi untuk dilakukan pembahasan, persisnya bulan Oktober 2011 mendatang," katanya.
Menurut Hardinansyah, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan susunan RTRW Kabupaten Natuna tahun 2012 sesuai keinginan bupati. Mudah-mudahan tidak ada kendala saat pembahasan di Provinsi Kepri nanti.
" Saya hanya bisa berusaha, dan mudah-mudahan saja pada saat pembahasan di provinsi nanti tidak ada kendala, sampai pada akhirnya dibahas di pusat" pungkasnya.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara konsultasi publik RTRW Kabupaten Natuna tahun 2011-2031 di Gedung Serbaguna Komplek Masjid Agung Natuna, Kamis (22/9
"Dengan adanya RTRW kita bisa menjadikanya pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Sebaliknya, jika belum ada RTRW maka kita tidak bisa menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan daerah ini secara menyeluruh, terarah dan terpadu," katanya.
Menurut Ilyas, RTRW berfungsi sebagai acuan penyusunana RPJPD dan RPJMD, sebagai acuan dalam pemanfaatan ruang pengembangan wilayah Kabupaten, untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten.
" Selain itu, RTRW berfungsi sebagai acuan lokasi investasi dalam wilayah yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta. Dan yang terpenting sebagai acuan dalam administrasi pertanahan" tandasnya.
Ilyas mengakui, sering terjadi konflik pemanfaatan ruang seperti padu serasi kawasan hutan serta munculnya aturan-aturan baru terkait penataan ruang menjadi salah satu faktor terhambatnya penyusunan tata ruang wilayah, sekaligus menghambat pembangunan investasi akibat tidak ada kepastian.
Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Natuna Hardinansyah yang mendengar permintaan bupati tersebut berjanji akan mengupayakannya semaksimal mungkin menyelesaikan RTRW tersebut.
Bahkan, ia memastikan pada bulan Oktober 2011 mendatang, RTRW Kabupaten Natuna sudah digodok di tingkat provinsi. " Setelah ini kita akan bawa ke provinsi untuk dilakukan pembahasan, persisnya bulan Oktober 2011 mendatang," katanya.
Menurut Hardinansyah, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan susunan RTRW Kabupaten Natuna tahun 2012 sesuai keinginan bupati. Mudah-mudahan tidak ada kendala saat pembahasan di Provinsi Kepri nanti.
" Saya hanya bisa berusaha, dan mudah-mudahan saja pada saat pembahasan di provinsi nanti tidak ada kendala, sampai pada akhirnya dibahas di pusat" pungkasnya.
Natuna Barat Siap Serap Ribuan Naker Lokal
Wacana pembentukan Kabupaten Natuna Barat dinilai sebagai ide cemerlang. Terbentuknya kabupaten tersebut akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
"Semangat yang dibangun dalam pembentukan Kabupaten Natuna Barat tersebut adalah untuk kesejahterahan masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah. Bukan karena sakit hati dengan pelayanan pemerintah yang ada saat ini," kata tokoh pemuda Kecamatan Bunguran Timur Lame Jarmin Sidik, Rabu (21/9).
Karena itu, ia pun dapat memaklumi adanya wacana pembentukan Kabupaten Natuna Barat ini. Sebab, jika kabupaten baru ini bisa terwujud, setidaknya dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Hal itu akan berdampak terhadap tingkat perekonomian masyarakat setempat.
" Saat ini, sudah berapa ribu putra daerah yang tamat sekolah, mulai dari tamatan SMP, SMA, dan sarjana yang ingin bekerja di pemerintahan. Maka jika Kabupaten Natuna Barat bisa terbentuk, secara otomatis, mereka bisa langsung bekerja," tutur Jarmin.
Jarmin mengaku, jika dilihat dari kondisi rentang kendali memang untuk wilayah empat Kecamatan yang bergabung di Kabupaten Natuna Barat masih cukup dekat. Tetapi bukan berarti munculnya gerakan untuk pemekaran Kabupaten baru ini lantas diisukan karena faktor ketidak puasan masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Natuna.
" Jangan jadikan rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat ini sebagai alat untuk memecah belah persaudaraan serta silaturahmi masyarakat Natuna. Tetapi bagaimana menyikapi rencana ini dengan arif dan bijak sana serta berpikir positif," saran Jarmin.
Namun saat ditanya layak tidaknya Kabupaten Natuna Barat dibentuk, Jarmin enggan menjawab, karena yang bisa menilai layak atau tidaknya itu adalah pemerintah daerah. " Kalau itu saya tidak bisa menjawab, biarlah pemerintah daerah yang menilai" tandasnya.
Jarmin berharap, adanya rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat, tidak akan memisahkan silaturahmi masyarakat Bunguran Barat Lame dengan masyarakat Bunguran Timur Lame. Karena dahulu sebelum terbentuknya Kabupaten Natuna, pulau Natuna adalah satu wilayah.
" Kami selaku pemuda Bunguran Timur Lame sangat mendukung dengan adanya pemekaran Kabupaten Natuna Barat. Dan kami berharap semua masyarakat ikut memberikan dukungan tersebut," pungkasnya.
Sumber
"Semangat yang dibangun dalam pembentukan Kabupaten Natuna Barat tersebut adalah untuk kesejahterahan masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah. Bukan karena sakit hati dengan pelayanan pemerintah yang ada saat ini," kata tokoh pemuda Kecamatan Bunguran Timur Lame Jarmin Sidik, Rabu (21/9).
Karena itu, ia pun dapat memaklumi adanya wacana pembentukan Kabupaten Natuna Barat ini. Sebab, jika kabupaten baru ini bisa terwujud, setidaknya dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Hal itu akan berdampak terhadap tingkat perekonomian masyarakat setempat.
" Saat ini, sudah berapa ribu putra daerah yang tamat sekolah, mulai dari tamatan SMP, SMA, dan sarjana yang ingin bekerja di pemerintahan. Maka jika Kabupaten Natuna Barat bisa terbentuk, secara otomatis, mereka bisa langsung bekerja," tutur Jarmin.
Jarmin mengaku, jika dilihat dari kondisi rentang kendali memang untuk wilayah empat Kecamatan yang bergabung di Kabupaten Natuna Barat masih cukup dekat. Tetapi bukan berarti munculnya gerakan untuk pemekaran Kabupaten baru ini lantas diisukan karena faktor ketidak puasan masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Natuna.
" Jangan jadikan rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat ini sebagai alat untuk memecah belah persaudaraan serta silaturahmi masyarakat Natuna. Tetapi bagaimana menyikapi rencana ini dengan arif dan bijak sana serta berpikir positif," saran Jarmin.
Namun saat ditanya layak tidaknya Kabupaten Natuna Barat dibentuk, Jarmin enggan menjawab, karena yang bisa menilai layak atau tidaknya itu adalah pemerintah daerah. " Kalau itu saya tidak bisa menjawab, biarlah pemerintah daerah yang menilai" tandasnya.
Jarmin berharap, adanya rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat, tidak akan memisahkan silaturahmi masyarakat Bunguran Barat Lame dengan masyarakat Bunguran Timur Lame. Karena dahulu sebelum terbentuknya Kabupaten Natuna, pulau Natuna adalah satu wilayah.
" Kami selaku pemuda Bunguran Timur Lame sangat mendukung dengan adanya pemekaran Kabupaten Natuna Barat. Dan kami berharap semua masyarakat ikut memberikan dukungan tersebut," pungkasnya.
Sumber
Selasa, 03 Mei 2011
Kecamatan Pulau Terdepan Ada Dana Rp 170 Miliar
Sebagai salah satu provinsi yang berada pada wilayah perbatasan, Kepulauan Riau (Kepri) termasuk salah satu provinsi yang mendapat perhatian khusus dari Badan Nasional Pengelolaan Pembatasan (BNPP). Dalam rencana BNPP, kabupaten/kota Natuna khususnya kecamatan pulau Laut sebagai salah wilayah perbatasan akan mendapatkan dana sebesar RP 170 miliar pada 2012 mendatang.
“Menurut rencana kita akan salurkan dana sebesar Rp 170 miliar untuk tangani masalah kelautan di kecamatan pulau Laut tahun 2012 mendatang,” ungkap anggota DPD wilayah pemilihan Kepri, Hardi Selamat Hood, Rabu (13/4).
Hardi juga menjelaskan bahwa, selain dibunakan untukmengadakan bimbingan teknis bagi masyarakat di wilayah tersebut, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengadaan armada laut guna menangani masalah kelautan yang sering terjadi di wilayah perbatasan belakangan ini.
Rencana tersebut dibenarkan oleh sekretaris Komisi I DPRD Kepri, Surya Makmur. Namun, Surya sendiri tidak mengatakan peru ntukan dana tersebut hanya untuk Natuna. Dia hanya mengatakan bahwa Kepri memiliki 19 wilayah perbatasan.
“Untuk 2012 Kepri dapat dana sebesar Rp170 miliar untuk wilayah perbatasan. Kepri memiliki 19 wilayah perbatasan,” ungkap Surya.
Menurut Surya, berdasarkan Perm endagri No 2 tahun 2011 dan undang-undang No 43 tahun 2008 tentang wilayah Negara, setiap darah diamanhkan untuk membentuk Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD). Tujuan dari BPPD ini adalah melakukan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah perbatasan dan menjaga kedalautan Negara Kesatuan Republik Ind onesia .
Namun, munculnya undang-undang dan Permendagri tersebut menyisakan sebuah pekerjaan rumah bagi anggota dewan dan pemerintah provinsi Kepri. Pasalnya, Kepri sendiri belum membentuk BPPD. Menurut Surya, BPPD hendaknya segera dibentuk sehingga bisa menangani masalah perbatasan sekaligus mengatur dana yang dikucurkan untuk tujuan tersebut.
“Rencananya 2012 ini akan dikucurkan dana dari BNPP sebesarnya Rp 5,6 triliun. Saya berharap DPRD dan Pemprov bisa cepat membentuk Perda tentang perbatasan dan membentuk BPPD agar bisa mengantisipasi kucuran dana itu,” terang Surya kepada wartawan.
sumber tribunnews
“Menurut rencana kita akan salurkan dana sebesar Rp 170 miliar untuk tangani masalah kelautan di kecamatan pulau Laut tahun 2012 mendatang,” ungkap anggota DPD wilayah pemilihan Kepri, Hardi Selamat Hood, Rabu (13/4).
Hardi juga menjelaskan bahwa, selain dibunakan untukmengadakan bimbingan teknis bagi masyarakat di wilayah tersebut, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengadaan armada laut guna menangani masalah kelautan yang sering terjadi di wilayah perbatasan belakangan ini.
Rencana tersebut dibenarkan oleh sekretaris Komisi I DPRD Kepri, Surya Makmur. Namun, Surya sendiri tidak mengatakan peru ntukan dana tersebut hanya untuk Natuna. Dia hanya mengatakan bahwa Kepri memiliki 19 wilayah perbatasan.
“Untuk 2012 Kepri dapat dana sebesar Rp170 miliar untuk wilayah perbatasan. Kepri memiliki 19 wilayah perbatasan,” ungkap Surya.
Menurut Surya, berdasarkan Perm endagri No 2 tahun 2011 dan undang-undang No 43 tahun 2008 tentang wilayah Negara, setiap darah diamanhkan untuk membentuk Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD). Tujuan dari BPPD ini adalah melakukan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah perbatasan dan menjaga kedalautan Negara Kesatuan Republik Ind onesia .
Namun, munculnya undang-undang dan Permendagri tersebut menyisakan sebuah pekerjaan rumah bagi anggota dewan dan pemerintah provinsi Kepri. Pasalnya, Kepri sendiri belum membentuk BPPD. Menurut Surya, BPPD hendaknya segera dibentuk sehingga bisa menangani masalah perbatasan sekaligus mengatur dana yang dikucurkan untuk tujuan tersebut.
“Rencananya 2012 ini akan dikucurkan dana dari BNPP sebesarnya Rp 5,6 triliun. Saya berharap DPRD dan Pemprov bisa cepat membentuk Perda tentang perbatasan dan membentuk BPPD agar bisa mengantisipasi kucuran dana itu,” terang Surya kepada wartawan.
sumber tribunnews
Gubernur Kepri Lepaskan 12.500 Ekor Penyu Di Anambas
Pantai Melang, lokasi pelepasan penyu tersebut memiliki panjangnya mencapai 8 kilometer. Dengan lokasi pantai yang panjang dan pasir yang putih, lanjut Sani, pantai ini lebih indah dari Pantai Kuta, Bali. Akan hadir dalam acara pelepasan itu Ketua DPRD Kepri Ir Nur Syafriadi, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksmana Muda Djoko Teguh, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Suhajar Diantoro, Bupati Anambas dan sejumlah masyarakat.
Penyu yang akan dilepas ke laut, mencapai 12.500 ekor. Kegiatan ini menjadi bagian dari kepedulian pemerintah dalam upaya menjaga keseimbangan alam. Sani berharap, penyu yang dilepas terus berkembang biak, sehingga ekosistem terjaga dengan baik.
Menurut Sani, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 10 persen, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Kepri. Potensi wisata di Kabupaten Kepulauan Anamabas semakin besar dengan keberadaan Pulau Bawah, yang kini banyak diincar sebagai tujuan wisata baru. Jika sudah berkembang, diperkirakan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke kabupaten ini.
Hanya saja, yang menjadi persoalan adalah transportasi saat musim utara dan barat tiba. Mengenai masalah ini, jelas Sani, pihaknya akan membangun lapangan terbang di Letung, Jemaja. Pembangunan ini akan memudahkan siapapun yang akan berkunjung ke Jemaja. Selain itu, kapal-kapal yatch diperkirakan akan singgah ke Pulau Bawah dan Jemaja. Kapal-kapal besar pun akan diusahakan memiliki rute ke situ.
sumber tribunnews
Penyu yang akan dilepas ke laut, mencapai 12.500 ekor. Kegiatan ini menjadi bagian dari kepedulian pemerintah dalam upaya menjaga keseimbangan alam. Sani berharap, penyu yang dilepas terus berkembang biak, sehingga ekosistem terjaga dengan baik.
Menurut Sani, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 10 persen, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Kepri. Potensi wisata di Kabupaten Kepulauan Anamabas semakin besar dengan keberadaan Pulau Bawah, yang kini banyak diincar sebagai tujuan wisata baru. Jika sudah berkembang, diperkirakan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke kabupaten ini.
Hanya saja, yang menjadi persoalan adalah transportasi saat musim utara dan barat tiba. Mengenai masalah ini, jelas Sani, pihaknya akan membangun lapangan terbang di Letung, Jemaja. Pembangunan ini akan memudahkan siapapun yang akan berkunjung ke Jemaja. Selain itu, kapal-kapal yatch diperkirakan akan singgah ke Pulau Bawah dan Jemaja. Kapal-kapal besar pun akan diusahakan memiliki rute ke situ.
sumber tribunnews
Tenun Cual Dari Anambas
Bupati Kepulauan Anambas Tengku Mukhtarudin meluncurkan kembali kain motif Cual yang hampir punah. khas Siantan (sekarang Anambas) itu pada penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) IV tingkat Provinsi Kepri, di Tarempa, Sabtu, yang berlangsung hingga Kamis (5/5).
Kain motif Cual diperagakan beberapa model remaja putri dan menjadi cendera mata untuk Gubernur Muhammad Sani, dan bupati serta wali kota se-Kepri. Kain Cual ditenun pertama kali tahun 1863 oleh Hj Halimah di Kampung Teluk Encau (sekarang Kecamatan Siantan Timur).
Alat tenun Cual pertama didatangkan dari Sambas, Kalimantan Barat dan bahan baku pewarnanya berasal dari kayu samak, benang kain dari kapas, bahan benang dari benang belacu, dan benang emas pun dulu didatangkan dari Sambas.
Dewasa ini, Pemerintah Kabupaten Anambas menjadikan kain motif Cual untuk pakaian satuan kerja perangkat daerah pada setiap Kamis. Selain itu lima motif kain tersebut sedang dalam proses hak paten di Kementerian Kehakiman.
Kelima motif itu adalah Bunga Pucuk Rebung, Tudung Saji, Sampan Layar, Bulan Purnama dan Padang Terbakar. Menurut Nyonya Tajri, wakil Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kepulauan Anambas, sekarang ini kain motif Cual dibuat di Palembang dan Pulau Jawa, sebab di Anambas belum ada alat tenun maupun batik cetak.
Pada zaman dahulu, kata dia, kain Cual dan tabir Cual merupakan busana kaum bangsawan.
Oleh karena itu, beberapa kain dijadikan cendera mata untuk pemimpin pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang hadir pada malam Ta'aruf STQ IV Kepri, kata Nyonya Tajri.
Di ruangan Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Anambas, kain motif Cual berupa produk tenun maupun "printing" dipamerkan. "Kami belum memasarkan ke luar, kecuali mempromosikan ke tingkat provinsi dan kabupaten serta kota seperti pada tadi malam," kata Nyonya Tajri, yang juga membidangi pemasaran dan promosi pada Dekranasda Kepulauan Anambas
STQ IV Kepri di Tarempa, ibu kota Kabupaten Anambas diikuti sekitar 1.750 orang kafilah dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Karimun, Natuna, serta Kota Batam dan Tanjungpinang.
Bupati Mukhtarudin mengajak kafilah mengunjungi beberapa pulau yang perairan dan pasir pantai Kepulauan Anambas. Pada Sabtu pagi, para kafilah melaksanakan pawai dan mempertunjukkan "marching band", beberapa kesenian Islami, hingga sepeda ontel dan sepeda jangkung.(antara)
Kain motif Cual diperagakan beberapa model remaja putri dan menjadi cendera mata untuk Gubernur Muhammad Sani, dan bupati serta wali kota se-Kepri. Kain Cual ditenun pertama kali tahun 1863 oleh Hj Halimah di Kampung Teluk Encau (sekarang Kecamatan Siantan Timur).
Alat tenun Cual pertama didatangkan dari Sambas, Kalimantan Barat dan bahan baku pewarnanya berasal dari kayu samak, benang kain dari kapas, bahan benang dari benang belacu, dan benang emas pun dulu didatangkan dari Sambas.
Dewasa ini, Pemerintah Kabupaten Anambas menjadikan kain motif Cual untuk pakaian satuan kerja perangkat daerah pada setiap Kamis. Selain itu lima motif kain tersebut sedang dalam proses hak paten di Kementerian Kehakiman.
Kelima motif itu adalah Bunga Pucuk Rebung, Tudung Saji, Sampan Layar, Bulan Purnama dan Padang Terbakar. Menurut Nyonya Tajri, wakil Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kepulauan Anambas, sekarang ini kain motif Cual dibuat di Palembang dan Pulau Jawa, sebab di Anambas belum ada alat tenun maupun batik cetak.
Pada zaman dahulu, kata dia, kain Cual dan tabir Cual merupakan busana kaum bangsawan.
Oleh karena itu, beberapa kain dijadikan cendera mata untuk pemimpin pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang hadir pada malam Ta'aruf STQ IV Kepri, kata Nyonya Tajri.
Di ruangan Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Anambas, kain motif Cual berupa produk tenun maupun "printing" dipamerkan. "Kami belum memasarkan ke luar, kecuali mempromosikan ke tingkat provinsi dan kabupaten serta kota seperti pada tadi malam," kata Nyonya Tajri, yang juga membidangi pemasaran dan promosi pada Dekranasda Kepulauan Anambas
STQ IV Kepri di Tarempa, ibu kota Kabupaten Anambas diikuti sekitar 1.750 orang kafilah dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Karimun, Natuna, serta Kota Batam dan Tanjungpinang.
Bupati Mukhtarudin mengajak kafilah mengunjungi beberapa pulau yang perairan dan pasir pantai Kepulauan Anambas. Pada Sabtu pagi, para kafilah melaksanakan pawai dan mempertunjukkan "marching band", beberapa kesenian Islami, hingga sepeda ontel dan sepeda jangkung.(antara)
Senin, 02 Mei 2011
Perdagangan Penyu di Kepri Masih Marak
Perdagangan telur dan daging penyu masih marak di Kepulauan Riau. Salah satu jalur perdagangan yang volumenya besar diduga kuat melalui Kalimantan Barat untuk dikirim ke Malaysia. Populasi satwa langka yang dilindungi hukum itu pun dari tahun ke tahun terus merosot.
Jasman (45), anggota kelompok masyarakat konservasi penyu laut di Pulau Mangkai, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (2/5/2011), menyatakan, populasi penyu terus anjlok. Salah satu indikatornya adalah berkurangnya jumlah penyu yang bertelur setiap tahunnya di habitat bertelur penyu di Kepulauan Anambas seperti Pulau Mangkai, Pahat, dan Durai.
Sebelum tahun 1990-an, setiap musim bertelur mulai Juli sampai dengan September, rata-rata 40 ekor penyu bertelur di pantai tersebut per malam. Kemudian, jumlahnya berangsur-angsur merosot. Kini, penyu yang bertelur paling banyak lima ekor per malam. Bahkan tak jarang nihil sama sekali.
Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Bambang Nugroho, menyatakan, anjloknya populasi penyu salah satunya disebabkan masih maraknya perdagangan telur penyu dan daging penyu. Jalur perdagangan yang volumenya tinggi adalah melalui Kalimantan Barat untuk diselundupkan ke Malaysia.
Kasus terakhir yang terungkap adalah penyelundupan 3.405 telur penyu menggunakan truk di daerah perbatasan di Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Jumat (16/4/2011) malam. Telur penyu dikemas dalam enam kardus dan ditaruh di bawah tumpukan mangga muda di bak truk.
Rencananya, telur penyu itu akan dibawa ke Serikin, Malaysia, untuk dikonsumsi. Penyelundupan digagalkan oleh petugas Pos Pengawasan PSDKP dan Pos Libas 641 Beruang saat melakukan operasi rutin di daerah perbatasan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Bambang melanjutkan, diduga kuat telur penyu berasal dari Kepri yang dibawa menggunakan kapal ke Pelabuhan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Telur penyu kemudian di angkut menggunakan truk ke Jagoibabang.
"Pengawasan penyelundupan telur dan daging penyu ke Malaysia memang agak sulit dilakukan karena banyak nya jalur tikus di Kalimantan Barat," kata Bambang.
Di samping penyelundupan ke Malaysia, perdagangan telur penyu juga masih berlangsung di Kepri. Salah satunya di Pasar Baru di Kota Tanjung Pinang yang dilakukan secara terang-terangan.
Gubernur Kepri Muhammad Sani di Kepulauan Anambas mengakui, perdagangan telur dan daging penyu masih terjadi. Namun volumenya d isebut mengecil seiring meningkatnya pengamanan aparat di jalur-jalur perdagangan.
Upaya pelestarian penyu oleh Pemerintah Provinsi Kepri, menurut Sani, mulai dilakukan dengan cara penangkaran. Pada tahap awal, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri telah membentuk tiga kelompok masyarakat konservasi penyu laut di Pulau Mangkai di Kepulauan Anambas.
Target awal, 12.500 ekor penyu laut hasil penangkaran akan dilepas. Rencana pelepasannya, 5.000 ekor di Pulau Mangkai dan Sekatung, 5.000 ekor di Pulau Senoa, dan 2.500 ekor di Pulau Karimun.
Berdasarkan situs Wikipedia, di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu Kemp's ridley (Lepidochelys kempi), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta).
Kecuali penyu Kemp's ridley, semua jenis penyu tercatat pernah ditemukan di perairan Indonesia. Akibat perburuan manusia dan faktor alam, penyu terancam penuh sehingga satwa itu dilindungi hukum Indonesia maupun hukum internasional.
sumber kompas
Jasman (45), anggota kelompok masyarakat konservasi penyu laut di Pulau Mangkai, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (2/5/2011), menyatakan, populasi penyu terus anjlok. Salah satu indikatornya adalah berkurangnya jumlah penyu yang bertelur setiap tahunnya di habitat bertelur penyu di Kepulauan Anambas seperti Pulau Mangkai, Pahat, dan Durai.
Sebelum tahun 1990-an, setiap musim bertelur mulai Juli sampai dengan September, rata-rata 40 ekor penyu bertelur di pantai tersebut per malam. Kemudian, jumlahnya berangsur-angsur merosot. Kini, penyu yang bertelur paling banyak lima ekor per malam. Bahkan tak jarang nihil sama sekali.
Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Bambang Nugroho, menyatakan, anjloknya populasi penyu salah satunya disebabkan masih maraknya perdagangan telur penyu dan daging penyu. Jalur perdagangan yang volumenya tinggi adalah melalui Kalimantan Barat untuk diselundupkan ke Malaysia.
Kasus terakhir yang terungkap adalah penyelundupan 3.405 telur penyu menggunakan truk di daerah perbatasan di Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Jumat (16/4/2011) malam. Telur penyu dikemas dalam enam kardus dan ditaruh di bawah tumpukan mangga muda di bak truk.
Rencananya, telur penyu itu akan dibawa ke Serikin, Malaysia, untuk dikonsumsi. Penyelundupan digagalkan oleh petugas Pos Pengawasan PSDKP dan Pos Libas 641 Beruang saat melakukan operasi rutin di daerah perbatasan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Bambang melanjutkan, diduga kuat telur penyu berasal dari Kepri yang dibawa menggunakan kapal ke Pelabuhan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Telur penyu kemudian di angkut menggunakan truk ke Jagoibabang.
"Pengawasan penyelundupan telur dan daging penyu ke Malaysia memang agak sulit dilakukan karena banyak nya jalur tikus di Kalimantan Barat," kata Bambang.
Di samping penyelundupan ke Malaysia, perdagangan telur penyu juga masih berlangsung di Kepri. Salah satunya di Pasar Baru di Kota Tanjung Pinang yang dilakukan secara terang-terangan.
Gubernur Kepri Muhammad Sani di Kepulauan Anambas mengakui, perdagangan telur dan daging penyu masih terjadi. Namun volumenya d isebut mengecil seiring meningkatnya pengamanan aparat di jalur-jalur perdagangan.
Upaya pelestarian penyu oleh Pemerintah Provinsi Kepri, menurut Sani, mulai dilakukan dengan cara penangkaran. Pada tahap awal, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri telah membentuk tiga kelompok masyarakat konservasi penyu laut di Pulau Mangkai di Kepulauan Anambas.
Target awal, 12.500 ekor penyu laut hasil penangkaran akan dilepas. Rencana pelepasannya, 5.000 ekor di Pulau Mangkai dan Sekatung, 5.000 ekor di Pulau Senoa, dan 2.500 ekor di Pulau Karimun.
Berdasarkan situs Wikipedia, di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu Kemp's ridley (Lepidochelys kempi), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta).
Kecuali penyu Kemp's ridley, semua jenis penyu tercatat pernah ditemukan di perairan Indonesia. Akibat perburuan manusia dan faktor alam, penyu terancam penuh sehingga satwa itu dilindungi hukum Indonesia maupun hukum internasional.
sumber kompas
Minggu, 01 Mei 2011
Jalan Batu Hitam Segera Dibangun Drainase
alan Batu Hitam di Kelurahan Ranai Kota akan segera dibangun drainase. Ini dilakukan untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di kawasan itu. Besarnya dana yang dihabiskan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp88 juta. Camat Bunguran Timur Kabupaten Natuna Jarmin yang ditemui kemarin mengatakan, pembangunan drainase itu akan dilakukan tahun ini. " Pembangunannya akan dilaksanakan oleh dinas pekerjaan umum (PU)," ujar Jarmin. Menurut Jarmin, kondisi jalan di Batu Hitam ranai memang sudah sangat memprihatinkan. Apalagi saat hujan turun, badan jalan selalu digenangi air, sehingga mengganggu pengguna jalan.
" Sebenar proyek ini sudah sering kita usulkan tapi baru sekarang bisa direalisasikan. Dengan adanya pembangunan drainase ini setidaknya bisa membuat kondisi jalan menjadi semakin baik sehingga ketika hujan tidak lagi digenangi air," jelasnya.
Jarmin berharap, kedepan pemerintah daerah lebih jeli lagi dalam merealisasikan pembangunan yang diusulkan oleh masyarakat, terlebih usulan yang bersifat mendesak dan harus segera tindaklanjuti.
Dengan adanya percepatan pembangunan maka daerah ini diyakini akan terus maju dan berkembang. " Masih banyak jalan utama di wilayah kita yang belum memiliki saluran air dan tahun ini sudah dianggarkan, " katanya.(cw37)
sumber haluankepri
" Sebenar proyek ini sudah sering kita usulkan tapi baru sekarang bisa direalisasikan. Dengan adanya pembangunan drainase ini setidaknya bisa membuat kondisi jalan menjadi semakin baik sehingga ketika hujan tidak lagi digenangi air," jelasnya.
Jarmin berharap, kedepan pemerintah daerah lebih jeli lagi dalam merealisasikan pembangunan yang diusulkan oleh masyarakat, terlebih usulan yang bersifat mendesak dan harus segera tindaklanjuti.
Dengan adanya percepatan pembangunan maka daerah ini diyakini akan terus maju dan berkembang. " Masih banyak jalan utama di wilayah kita yang belum memiliki saluran air dan tahun ini sudah dianggarkan, " katanya.(cw37)
sumber haluankepri
Empat Pemuda Natuna Ikuti Jambore
Sebanyak 4 pemuda Natuna dinyatakan lolos seleksi mengikuti Jambore Pemuda Indonesi (JPI) Kepri. Keempat pemuda itu masing-masing Hairul Rubadri, SE dari Kecamatan Bunguran Barat, Khairunisak dari Kecamatan Midai, Joko Setiyohadi dan Eni Liana dari Kecamatan Bunguran Timur.
Sebelumnya jumlah peserta yang mengikuti seleksi JPI sebanyak 6 orang. Namun setelah dites ternyata hanya empat orang yang lolos. Panitia seleksi terdiri dari PPMI (Purna Prakarya Muda Indonesia) Natuna, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Natuna serta KNPI Natuna.
" Mereka akan kita kirim ke provinsi pada tanggal 22 Mei mendatang. Di sana mereka akan digembleng supaya menjadi lebih baik lagi" ujar Ketua DPC PPMI Natuna Syuparman, Selasa (26/4).
Ia juga menyebutkan, dalam meloloskan keempat pemuda itu tes seleksi yang dilakukan berupa tes tertulis, tes kecakapan, wawancara tentang pengetahuan umum seputar Kabupaten Natuna. Tes tersebut sengaja dilakukan untuk mencari peserta yang benar-benar berbakat dan memiliki keterampilan yang cukup.
" Nantinya keempat pemuda yang lolos ini akan mengikuti JPI di empat wilayah seperti DKI Jakarta, Maluku, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Namun sebelumnya mereka akan mengikuti JPI di Tanjungpinang, " katanya.
Syuparman berharap kedepan peserta yang ikut seleksi jauh lebih banyak dari tahun ini. Dengan banyaknya peserta, maka seleksi yang dilaksanakan tentu akan lebih ketat lagi. Begitu juga peserta yang terpilih adalah mereka yang benar-benar berkompeten dalam hal wawasan dan ilmu pengetahuan.
" mudah-mudahan dalam pelaksanaan Jambore nanti, peserta dari Natuna menjadi yang terbaik dari kabupaten lainnya" harapnya. (cw37)
sumber : haluankepri
Sebelumnya jumlah peserta yang mengikuti seleksi JPI sebanyak 6 orang. Namun setelah dites ternyata hanya empat orang yang lolos. Panitia seleksi terdiri dari PPMI (Purna Prakarya Muda Indonesia) Natuna, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Natuna serta KNPI Natuna.
" Mereka akan kita kirim ke provinsi pada tanggal 22 Mei mendatang. Di sana mereka akan digembleng supaya menjadi lebih baik lagi" ujar Ketua DPC PPMI Natuna Syuparman, Selasa (26/4).
Ia juga menyebutkan, dalam meloloskan keempat pemuda itu tes seleksi yang dilakukan berupa tes tertulis, tes kecakapan, wawancara tentang pengetahuan umum seputar Kabupaten Natuna. Tes tersebut sengaja dilakukan untuk mencari peserta yang benar-benar berbakat dan memiliki keterampilan yang cukup.
" Nantinya keempat pemuda yang lolos ini akan mengikuti JPI di empat wilayah seperti DKI Jakarta, Maluku, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Namun sebelumnya mereka akan mengikuti JPI di Tanjungpinang, " katanya.
Syuparman berharap kedepan peserta yang ikut seleksi jauh lebih banyak dari tahun ini. Dengan banyaknya peserta, maka seleksi yang dilaksanakan tentu akan lebih ketat lagi. Begitu juga peserta yang terpilih adalah mereka yang benar-benar berkompeten dalam hal wawasan dan ilmu pengetahuan.
" mudah-mudahan dalam pelaksanaan Jambore nanti, peserta dari Natuna menjadi yang terbaik dari kabupaten lainnya" harapnya. (cw37)
sumber : haluankepri
Selasa, 19 April 2011
Bermain Gasing
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan yang masih bisa dikenali hingga saat ini. Pada zamannya, selain merupakan mainan gasing juga digunakan untuk berjudi dan meramal nasib.
Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat, hingga ada interaksi pada bagian kaki atau paksi dengan permukaan tanah yang kemudian membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak, untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.
Gasing sendiri dikenal luas di seluruh pelosok Nusantara. Semua daerah yang ada di wilayah kepulauan umumnya memiliki permainan ini. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia yang multietnik, terdiri dari berbagai suku bangsa, mengenal berbagi jenis permainan gasing.
Namun, sejauh ini, dari daerah mana asal permainan ini dan penyebarannya di wilayah nusantara, belum diketahui secara pasti. Data sejarah berupa naskah-naskah kuno maupun data arkeologi, baik artefak maupun non artefak tentang permainan ini belum ditemukan. Karenanya sulit untuk mengungkap sejarah dan penyebaran permainan gasing di wilayah nusantara secara pasti.
Menurut informasi dari penggemar permainan ini, permainan gasing di wilayah Pulau Tujuh kini Kabupaten Natuna, telah ada sejak jaman penjajah Belanda. Bahkan diperkirakan jauh sebelum masa itu permainan gasing, telah ada.
Di Natuna, permainan gasing biasanya dipertandingan layaknya lomba yang dalam bahasa setempat disebut pangkak yang berarti adu. Adu gasing sendiri sering diadakan pada saat pelaksanaan Even Natuna Art Festival.
“Kegiatan adu gasing rutin dilaksanakan di Kabupaten Natuna pada peringatan hari jadi Kabupaten Natuna yakni bulan Oktober,” tutur Ilyas Sabli, yang juga menjabat sebagai ketua Gasing Natuna.
Ilyas yang memang memiliki club gasing memang terlihat piawai memainkan gasing. Sekali lemparan, gasingnya berputar cepat dan berlagak seolah sedang menantang gasing lainnya untuk beradu di arena pertandingan.
Benar saja, tidak lama berselang, seorang pemain gasing lainnya, meladeni tantangan Ilyas. Lalu, sekali pukul, gasing lawan itu pun langsung menukik pada kepala gasing milik Ilyas. Ini menyebabkan putaran gasing tersulut ke pinggir arena.
Ungkap Ilyas, dalam memainkan gasing, selain dituntut kreatif juga harus memiliki strategi, kekuatan (tenaga), kebersamaan, kejujuran dan lainnya. Ini semua merupakan nilai-nilai kearifan serta nilai-nilai tradisi yang merupakan benteng budaya.
“Permainan tradisional ini tidak bisa dipandang hanya sebagai salah satu bentuk permainan semata. Banyak nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal yang tertanam dalam permainan ini sebagai benteng budaya,” terangnya.
Lanjutnya, sebagai benteng ketahanan budaya, permainan tradisional ini masih cukup diminati. Terutama oleh kelompok-kelompok orang yang masih ingin mengenang masa lalunya.
Ilyas mengatakan, sejatinya permainan tradisi atau lebih dikenal dengan permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial.
Dijelaskan di Natuna Utara, gasing mulai dikenal sejak 1940-an. Saat itu, Belanda telah berkedudukan di Natuna. Permainan gasing dilakukan anak-anak dan orang dewasa, di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar.
Permainan gasing sendiri dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi. Hal ini biasanya disesuaikan dengan kebiasaan daerah masing-masing.
Namun sebelum pertandingan berlangsung, biasanya para petanding pergi beramu, mencari kayu untuk membuat gasing kehutan. Kayu yang biasa di pakai untuk membuat gasing adalah kayu Pelawan, kayu Gemeris dan kayu Mentigi. Dan bagian kayu yang dipilih adalah bagian tengah dari kayu tersebut dengan pertimbangan lebih kuat.
Selanjutnya, kayu dipotong dengan ukuran panjang sekitar 20-30 cm. Potongan ini kemudian dijadikan balan, dan dilarik atau dibubut dengan menggunakan alat manual, yang disebut perindu. Dari sepotong kayu ukuran 20-30 cm itu bisa jadi 2-3 buah gasing jenis tandin, nahan maupun pangkak.
Proses pertandingan pun dimulai dengan memutar gasing tandin yang menggunakan bantuan tiang amban atau tiang untuk lempar gasing tendin. Sampai di tanah, gasing tersebut langsung disekop dengan menggunakan bahan kayu atau triplek tipis, untuk kemudian diletakkan di atas kaca.
Inilah saatnya bertanding, sampai akhirnya tersisa sebuah gasing yang terus berputar agak lama. Penilaian dilakukan dengan melihat gasing yang mati lebih awal yang dinyatakan sebagai pihak yang kalah. Pihak yang kalah dihukum dengan memutar gasing nahan untuk dipangkak oleh pemenang tandin
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Gasing Indonesia (Pergasi) Provinsi Kepulauan Riau, H.Asmui Bakar, menambahkan bahwa permainan gasing kini mulai memasuki babak baru. Hal ini diawali dengan workshop dan festival gasing nusantara yang diadakan di Jakarta 26-28 Agustus 2005 lalu.
Pada kegiatan yang diprakarsai Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, para peserta diyakinkan bahwa gasing Natuna, Kepulauan Riau layak diusulkan menjadi olahraga prestasi. Selanjutnya, pada workshop tentang Peraturan dan Tatatertib permainan gasing Jantung dan gasing Berempang, 2-4 September 2006 di Tanjungpinang, akhirnya disepakati oleh peserta dari daerah seluruh Indonesia, bahwa gasing Natuna diberi nama gasing Berembang.
“Sebagai tindaklanjut, pada 27-29 Juli 2007 dilaksanakan uji petik peraturan permainan gasing tingkat nasional di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Karena itu, besar harapan agar permainan tradisional ini dapat tumbuh dan berkembang bagi generasi muda,” pungkasnya penuh harapan.
Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat, hingga ada interaksi pada bagian kaki atau paksi dengan permukaan tanah yang kemudian membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak, untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.
Gasing sendiri dikenal luas di seluruh pelosok Nusantara. Semua daerah yang ada di wilayah kepulauan umumnya memiliki permainan ini. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia yang multietnik, terdiri dari berbagai suku bangsa, mengenal berbagi jenis permainan gasing.
Namun, sejauh ini, dari daerah mana asal permainan ini dan penyebarannya di wilayah nusantara, belum diketahui secara pasti. Data sejarah berupa naskah-naskah kuno maupun data arkeologi, baik artefak maupun non artefak tentang permainan ini belum ditemukan. Karenanya sulit untuk mengungkap sejarah dan penyebaran permainan gasing di wilayah nusantara secara pasti.
Menurut informasi dari penggemar permainan ini, permainan gasing di wilayah Pulau Tujuh kini Kabupaten Natuna, telah ada sejak jaman penjajah Belanda. Bahkan diperkirakan jauh sebelum masa itu permainan gasing, telah ada.
Di Natuna, permainan gasing biasanya dipertandingan layaknya lomba yang dalam bahasa setempat disebut pangkak yang berarti adu. Adu gasing sendiri sering diadakan pada saat pelaksanaan Even Natuna Art Festival.
“Kegiatan adu gasing rutin dilaksanakan di Kabupaten Natuna pada peringatan hari jadi Kabupaten Natuna yakni bulan Oktober,” tutur Ilyas Sabli, yang juga menjabat sebagai ketua Gasing Natuna.
Ilyas yang memang memiliki club gasing memang terlihat piawai memainkan gasing. Sekali lemparan, gasingnya berputar cepat dan berlagak seolah sedang menantang gasing lainnya untuk beradu di arena pertandingan.
Benar saja, tidak lama berselang, seorang pemain gasing lainnya, meladeni tantangan Ilyas. Lalu, sekali pukul, gasing lawan itu pun langsung menukik pada kepala gasing milik Ilyas. Ini menyebabkan putaran gasing tersulut ke pinggir arena.
Ungkap Ilyas, dalam memainkan gasing, selain dituntut kreatif juga harus memiliki strategi, kekuatan (tenaga), kebersamaan, kejujuran dan lainnya. Ini semua merupakan nilai-nilai kearifan serta nilai-nilai tradisi yang merupakan benteng budaya.
“Permainan tradisional ini tidak bisa dipandang hanya sebagai salah satu bentuk permainan semata. Banyak nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal yang tertanam dalam permainan ini sebagai benteng budaya,” terangnya.
Lanjutnya, sebagai benteng ketahanan budaya, permainan tradisional ini masih cukup diminati. Terutama oleh kelompok-kelompok orang yang masih ingin mengenang masa lalunya.
Ilyas mengatakan, sejatinya permainan tradisi atau lebih dikenal dengan permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial.
Dijelaskan di Natuna Utara, gasing mulai dikenal sejak 1940-an. Saat itu, Belanda telah berkedudukan di Natuna. Permainan gasing dilakukan anak-anak dan orang dewasa, di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar.
Permainan gasing sendiri dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi. Hal ini biasanya disesuaikan dengan kebiasaan daerah masing-masing.
Namun sebelum pertandingan berlangsung, biasanya para petanding pergi beramu, mencari kayu untuk membuat gasing kehutan. Kayu yang biasa di pakai untuk membuat gasing adalah kayu Pelawan, kayu Gemeris dan kayu Mentigi. Dan bagian kayu yang dipilih adalah bagian tengah dari kayu tersebut dengan pertimbangan lebih kuat.
Selanjutnya, kayu dipotong dengan ukuran panjang sekitar 20-30 cm. Potongan ini kemudian dijadikan balan, dan dilarik atau dibubut dengan menggunakan alat manual, yang disebut perindu. Dari sepotong kayu ukuran 20-30 cm itu bisa jadi 2-3 buah gasing jenis tandin, nahan maupun pangkak.
Proses pertandingan pun dimulai dengan memutar gasing tandin yang menggunakan bantuan tiang amban atau tiang untuk lempar gasing tendin. Sampai di tanah, gasing tersebut langsung disekop dengan menggunakan bahan kayu atau triplek tipis, untuk kemudian diletakkan di atas kaca.
Inilah saatnya bertanding, sampai akhirnya tersisa sebuah gasing yang terus berputar agak lama. Penilaian dilakukan dengan melihat gasing yang mati lebih awal yang dinyatakan sebagai pihak yang kalah. Pihak yang kalah dihukum dengan memutar gasing nahan untuk dipangkak oleh pemenang tandin
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Gasing Indonesia (Pergasi) Provinsi Kepulauan Riau, H.Asmui Bakar, menambahkan bahwa permainan gasing kini mulai memasuki babak baru. Hal ini diawali dengan workshop dan festival gasing nusantara yang diadakan di Jakarta 26-28 Agustus 2005 lalu.
Pada kegiatan yang diprakarsai Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, para peserta diyakinkan bahwa gasing Natuna, Kepulauan Riau layak diusulkan menjadi olahraga prestasi. Selanjutnya, pada workshop tentang Peraturan dan Tatatertib permainan gasing Jantung dan gasing Berempang, 2-4 September 2006 di Tanjungpinang, akhirnya disepakati oleh peserta dari daerah seluruh Indonesia, bahwa gasing Natuna diberi nama gasing Berembang.
“Sebagai tindaklanjut, pada 27-29 Juli 2007 dilaksanakan uji petik peraturan permainan gasing tingkat nasional di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Karena itu, besar harapan agar permainan tradisional ini dapat tumbuh dan berkembang bagi generasi muda,” pungkasnya penuh harapan.
Jumat, 15 April 2011
Kepulauan Riau Promosi di Taxi Singapura
Pemprov Kepulauan Riau menganggarkan dana melalui APBD Kepri tahun 2011 sebesar Rp 500 juta untuk mempromosikan keunggulan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau di Singapura. Promosi dalam bentuk pemasangan iklan di badan taxi tersebut dianggap efektif dan memiliki nilai tambah tersendiri.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2011 ini kembali menganggarkan dana sebesar Rp 500 juta untuk mempromosikan keunggulan pariwisata Kepulauan Riau di Singapura. Promosi tersebut akan dipasang di sejumlah badan taxi yang ada di Singapura.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Drs Guntur Sakti di depan Komisi II DPRD Kepri saat dilakukan dengar pendapat, kemarin mengatakan, dipilihnya Singapura, untuk mempromosikan keunggulan Kepri, karena negeri Singa itu merupakan negara terbanyak warganya mengunjungi Kepri.
Menurut Guntur Sakti, tahun sebelumnya, pemerintah provinsi Kepri melalui Dinas Pariwisata Kepri juga sudah melakukan hal yang sama, namun saat itu promosi dilakukan di sejumlah bus yang ada di Singapura. Hasil evaluasi kita, promosi tersebut untuk sementara termasuk efektif untuk menjaring lebih banyak wisatawan datang ke Kepri, ujar mantan Kadis Pariwisata Kota Batam itu.
Rapat dengar pendapatan dengan Komisi II yang antara lain membidangi Pariwisata dan Kebudayaan itu dipimpim Ketua Komisi II DPRD Kepri Andul Azis Ssos (Fraksi Demokrat, Dapil Batam), Drs H Dalmasri Syam MM (Fraksi Partai Golkar, Dapli Bintan-Lingga), Rudi Chua SE (Fraksi PN PIB, Dapil Tanjungpinang), Drs H Sofyan Samsir (Partai Golkar, Dapil Natuna-Anambas), Suryani SE (PKS, Dapil Batam), Joko Nugroho (Demokrat, Dapil Karimun), Onward Siahaan (Fraksi PN PIB, Dapil Batam), Dra Dwi Andriani (PDI Perjuangan, Dapil Batam).
Menurut Guntur, promosi merupakan salah satu upaya yang kini tengah digiatkan oleh pemerintah promosi Kepulauan Riau untuk menggaet lebih banyak lagi wisatawan mancanegara masuk ke Kepulauan Riau bIk melalui pintu masuk Batam, Tanjungbalai Karimun, Bintan dan Tanjungpinang.
Guna menggaet lebih banyak lagi wisatawan ke Kepri, Dinas Pariwisata Kepri akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, terutama swasta yang bergerak di sektor pariwisata seperti jasa travel, maskapai penerbangan, perhotelan pengelola pelabuhan dan sebagainya. (KABAR KEPRI)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2011 ini kembali menganggarkan dana sebesar Rp 500 juta untuk mempromosikan keunggulan pariwisata Kepulauan Riau di Singapura. Promosi tersebut akan dipasang di sejumlah badan taxi yang ada di Singapura.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Drs Guntur Sakti di depan Komisi II DPRD Kepri saat dilakukan dengar pendapat, kemarin mengatakan, dipilihnya Singapura, untuk mempromosikan keunggulan Kepri, karena negeri Singa itu merupakan negara terbanyak warganya mengunjungi Kepri.
Menurut Guntur Sakti, tahun sebelumnya, pemerintah provinsi Kepri melalui Dinas Pariwisata Kepri juga sudah melakukan hal yang sama, namun saat itu promosi dilakukan di sejumlah bus yang ada di Singapura. Hasil evaluasi kita, promosi tersebut untuk sementara termasuk efektif untuk menjaring lebih banyak wisatawan datang ke Kepri, ujar mantan Kadis Pariwisata Kota Batam itu.
Rapat dengar pendapatan dengan Komisi II yang antara lain membidangi Pariwisata dan Kebudayaan itu dipimpim Ketua Komisi II DPRD Kepri Andul Azis Ssos (Fraksi Demokrat, Dapil Batam), Drs H Dalmasri Syam MM (Fraksi Partai Golkar, Dapli Bintan-Lingga), Rudi Chua SE (Fraksi PN PIB, Dapil Tanjungpinang), Drs H Sofyan Samsir (Partai Golkar, Dapil Natuna-Anambas), Suryani SE (PKS, Dapil Batam), Joko Nugroho (Demokrat, Dapil Karimun), Onward Siahaan (Fraksi PN PIB, Dapil Batam), Dra Dwi Andriani (PDI Perjuangan, Dapil Batam).
Menurut Guntur, promosi merupakan salah satu upaya yang kini tengah digiatkan oleh pemerintah promosi Kepulauan Riau untuk menggaet lebih banyak lagi wisatawan mancanegara masuk ke Kepulauan Riau bIk melalui pintu masuk Batam, Tanjungbalai Karimun, Bintan dan Tanjungpinang.
Guna menggaet lebih banyak lagi wisatawan ke Kepri, Dinas Pariwisata Kepri akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, terutama swasta yang bergerak di sektor pariwisata seperti jasa travel, maskapai penerbangan, perhotelan pengelola pelabuhan dan sebagainya. (KABAR KEPRI)
Langganan:
Postingan (Atom)