Lomba yang diselenggarakan Kecamatan Bunguran Tengah itu bertujuan untuk mensiarkan Islam sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim di daerah ini.
Camat Bunguran Tengah H. Ismail Sitam menyebutkan, awalnya pihaknya ingin mengadakan acara takbir keliling khusus di ikuti masyarakat kecamatan Bunguran Tengah saja. Tapi karena musim penghujan, rencana tersebut dialihkan menjadi perlombaan.
" Jika semua hadir maka peserta mencapai 20 orang. Mereka berasal dari perwakilan Surau dan Masjid di Kecamatan Bunguran Tengah. Tetapi kemarin malam, yang ikut hanya
enam peserta, mewakili Surau dan Masjid di Desa Harapan Jaya, Desa Tapau dan Desa Air Lengit," ujar Ismail yang ditemui di sela acara.
Menurut Ismail, dalam perlombaan baca takbir dan pukul beduk itu penilaian tertinggi difokuskan pada pembacaan takbir. Karena dengan melafazkan takbir secara baik dan benar akan menghasilkan suara yang merdu, ditambah peserta yang membaca dan yang mendengarkan akan mendapat pahala dari Allah, SWT.
" Kita menilai 70 persen pada bacaan takbir, 30 persen pada tabu beduk," katanya.
Kedepan, lomba takbir dan tabu beduk mesti digelar kembali, terutama pada perayaan acara hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, supaya bacaan takbir terus berkumandang di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan pemudi muslim.
" Membaca takbir memang mudah, namun membaca dengan penuh penghayatan dan perasaan itu lebih baik. Dan saya berharap kedepan generasi muda Islam bisa mejadi penggerak pada acara-acara seperti ini," pungkasnya.