Jumat, 14 Oktober 2011

Pemkab Natuna Akan Perbanyak Sekolah Kejuruan

Wakil Bupati Natuna Imalko menyebutkan, Pemkab Natuna kedepan akan memperbanyak sekolah menegah kejuruan (SMK). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tenaga kerja terdidik dan terakreditasi dari sejumlah perusahaan, baik dari dalam maupun luar Natuna.

" Ini ide saya, supaya kedepan, tidak ada lagi masyarakat Natuna yang berharap menjadi tenaga kerja honor di lingkungan pemeritah Kabupaten Natuna. Sebagai contoh saja, saat ini sudah ada 600-an surat lamaran kerja yang meminta diterima sebagai tenaga kerja honorer," ujar Imalko, Jumat (14/10).

Dipilihnya sekolah kejuruan, karena siswa lulusan sekolah ini 50 persen memiliki keahlian atau kopetensi yang bisa langsung diperagakan pada kehidupan sehari-hari. Apalagi sekolah ini memiliki banyak bidang kompetensi, seperti kelautan, pertanian, perikanan, perkebunan, akuntansi, sekretaris, perbankan, perpajakan, dan banyak lagi kopentensi yang diajarkan.

" Yang sudah ada saat ini adalah jurusan Akuntansi, Sekretaris, Kelautan dan perikanan, Pertanian. Kedepan kita akan mencoba membuka sekolah sekolah kejuruan yang membuka jurusan-jurusan yang kebih kompetitif dan bersaing. Dimana tatamatan dari jurusan itu bisa langsung dipakai, atau bisa kerja," katanya.

Pemerintah Kabupaten Natuna memiliki dana hibah yang nantinya bisa diberikan kepada mereka yang tamat sekolah kujuruan untuk membuka usaha sesuai skil yang dimiliki. Dengan demikian, lanjut Imalko, siswa yang baru tamat sekolah kejuruan bisa langsung bekerja, tanpa harus berfikir untuk melamar kerja sebagai tenaga honor.

" Kitab ingin masyarakat Natuna, banyak yang berwiraswasta, karena potensi sumberdaya alam yang ada saat ini cukup melimpah, dan potensi peluang usaha yang masih banyak. Sementara Natuna semakin lama semakin maju," paparnya.

Imalko optimis, melalui sekolah kejuruan, masyarakat Natuna kedepan sudah banyak yang memiliki skil dan kemampuan kerja yang baik.

" Bukan berarti sekolah lain seperti SMA, dan MAN tidak bagus, namun konteksnya seperti sekolah kejuruan, siswa yang tamat bisa langsung bekerja dan memperagakan sesuai jurusan, tanpa harus menempuh dunia pendidikan yang lebih tinggi, tetapi jika memang mampu untuk sekolah lebih tinggi itu lebih bagus," pungkanya.