Jumat, 23 September 2011

RAL Akan Kembali Beroperasi Di Natuna

Setelah terheti cukup lama, maskapai penerbangan Riau Airline dalam waktu dekat kembali beroperasi di Kepulauan Riau, dengan melayani rute Batam-Natuna, Natuna-Tanjungpinang dan Pekanbaru-Batam. Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Natuna Imalko yang ditemui usai rapat konsultasi soal tata ruang dengan Pemkab Natuna di Gerbang Utaraku, Ranai, Kamis (22/9).

Menurut Imalko, pihaknya bersama DPRD Natuna telah melakukan pertemuan dengan pihak RAL di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Hasilnya, pihak RAL berjanji akan beroperasi kembali di Provinsi Kepri melayani rute penerbangan yang selama ini telah mereka lalui. Itu setelah perusahaan tersebut mendapat suntikan dana segar dari pemiliknya yakni Pemprov Riau sebanyak Rp30 miliar.

" Dari penjelasan pihak RAL, terungkap bahwa maskapai tersebut akan kembali beroperasi di Kepri. Ini dibuktikan melalui kontrak kerjasama RAL dengan Pemprov Riau yang mereka perlihatkan," terang Imalko.

Awalnya, lanjut Imalko, kedatangnya ke Pekanbaru untuk menuntut pengembalian uang yang telah diinvestasikan Pemkab Natuna di perusahan milik daerah tersebut sebanyak Rp9,5 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk melayani rute Batam-Natuna yang selama ini terhenti. Tapi berhubung ada niat baik dari RAL untuk kembali terbang, maka Pemkab Natuna urung untuk menarik saham tersebut.

" Kami memberikan kesempatan kepada RAL, kalau memang ingin membuka kembali rute Batam-Natuna. Yang penting masyarakat bisa menikmati layanan transportasi yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Tetapi sebaliknya jika memang tidak jadi beroperasi seperti yang diinformasikan, kiranya pihak RAL secepatnya menghubungi kita, biar tidak terjadi kesalahan informasi, " tambahnya.

Pada kesempatan itu, Imalko juga meminta RAL memberikan laporan yang jelas sesuai kontrak kerjasama yang telah disepakati kepada Pemkab Natuna. Ini untuk mengetahui, apakah perusahaan ini merugi atau untung.

" Kita harap mereka memberikan laporan yang jelas,
jangan giliran rugi aja melapor ke kita. Artinya, kalau untung laporkan juga berapa keuntungannya, kalau rugi katakan rugi, kalau untung katakan untung. Tapi tentu semuanya itu harus disertai data dan laporan yang jelas, " tegasnya.

Sebelumnya dilaporkan maskapai ini terancam tutup, jika tidak memperpanjang izin carter yang sudah dikantonginya. Izin tersebut akan berakhir dalam bulan ini. Sementara syarat memperpanjang izin carter, RAL harus mengoperasikan
minimal dua armadanya.

Karena itu, Pemprov Riau selaku pemegang saham mayoritas, berencana akan menyewa dua pesawat sebagai syarat perpanjangan izin itu.

Penegasan itu diutarakan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau, Adizar, kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/9) di ruang kerjanya. Dikatakan, ada dua opsi yang akan dilakukan untuk memperpanjang izin carter maskapai milik daerah, yang sudah habis hari ini.

Pertama, kata Adizar, dengan adanya Rp30 miliar dalam APBD-P 2011 itu diharapkan, setidak-tidaknya cukup menghidupkan dua pesawat Fokker 50 yang tengah rusak. Karena syarat perpanjangan izin itu, harus mengoperasikan minimal dua pesawat.

" Menghidupkan yang dua itu, atau barangkali kita mengambil (sewa-red) pesawat lain, yang lebih kecil. Pesawat carter itukan tidak mesti besar-besar seperti Boeing. Kecil-kecil macam Sky Air, bisa juga kan,"ulasnya.

Nantinya lanjut Adizar, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu, mana opsi yang akan dipilih dan lebih menguntungkan. Yang jelas, pihaknya akan komit untuk melanjutkan izin penerbangan PT RAL.

"Ya, kita memang harus (memperpanjangan izin penerbangan-red). Kalau nggak, ya 'tutup buku'. Memang harus kita lakukan,"tegasnya lagi. M. Nur Zein.

Lang-Lang Buana Pukau Penonton

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Natuna menggelar pertunjukan seni dan budaya di Pantai Kencana, Sabtu (17/9) lalu.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah sanggar seni di daerah itu. Salah satu diantaranya adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.

Kesenian Lang-Lang Buana ini termasuk yang digemari, karena mampu memukau ratusan penonton yang hadir dalam pertunjukan itu. Apalagi kesenian yang dimainkan puluhan orang itu, sudah lama tidak tampil menyapa penggemarnya. Kesenian Lang-Lang Buana menceritakan seorang pangeran yang disukai seorang putri.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna Syamsul Hilal mengatakan, pagelaran atraksi seni dan budaya daerah ini merupakan acara untuk menampilkan semua kesenian daerah, baik lokal maupun kesenian luar daerah.

Tujuannya, supaya kesenian-kesenian daerah itu dapat terus diingat oleh masyarakat. " Kita, selaku pemerintah yang membidangi kesenian ini, ingin kesenian asli daerah Natuna bisa terus diperagakan, sehingga tidak hilang ditelan zaman," ujar Syamsul Hilal.

Dalam pertunjukan atraksi seni budaya kali ini ada perubahan jadwal, rencana semula dilaksanakan setiap dua minggu sekali, berhubung pada bulan Agustus lalu, memasuki bulan Ramdhan, sehingga acara ditunda.

" Jadi, jadwal bulan Agustus kita ganti pada bulan ini. Selama satu bulan ini acara pagelaran akan tampil setiap minggunya, dimulai dari tanggal 17 dan 24 September 2011 dilanjutkan tanggal 1, 15 dan 29 Oktober sampai tanggal 12 dan 26 November, berakhir tanggal 10 Desember 2011," kata Panitia kegiatan Nurul Huda.

Adapun nantinya yang akan tampil pada acara tersebut adalah sanggar seni budaya yang akan unjuk kebolehan dengan menampilkan kesenian daerah masing-masing. " Pada malam minggu kemarin, ada lima sanggar yang sudah unjuk kebolehan, dari lima sanggar tersebut yang berhasil membuat penonton kagum adalah Kesenian Lang-Lang Buana dari Desa Setedung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.

" Selanjut dari sanggar mekar Buana Utara Kelarik, sanggar SMPN 2 Ranai, kompang Ranai darat dan terakhir pembacaan puisi oleh master kita yakni ibu Ngesti Yuni Suprapti," tandasnya.

Nurul mengimbau kepada masyarakat Natuna yang ingin tampil dan ingin unjuk kebolehan di atas panggung kesenian agar mendaftarkan diri ke Dinas Pariwisata.

" Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ingin memiliki kesenian daerah yang sudah lama tidak dimainkan, supaya ikut dalam pagelaran ini, namun terlebih dahulu sebelum tampil, kiranya dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu, hal ini untuk mengatur jadwal saat tampil di panggung nanti" pungkasnya.

6 CJH Natuna Gagal Berangkat

Sebanyak 6 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Natuna gagal berangkat ke tanah suci Mekah.  Penyebabnya, karena meninggal dunia dua orang, sakit keras satu orang dan terbelit masalah keluarga satu orang. 
" Penyebab mereka gagal berangkat, ada yang meninggal dunia, sakit keras, dan masalah keluarga," ujar Sekretaris Pemberangkatan Jemaah Haji Kabupaten Natuna Hussyaini yang ditemui, Kamis (22/9).

Hussyaini menyebutkan, jumlah calon jemaah haji asal Natuna tahun ini yang sudah memenuhi syarat untuk diberangkatkan tercatat sebanyak 76 orang. Ke-76 calon jemaah haji itu sesuai jadwal harus sudah masuk ke asrama haji Gerbang Utaraku paling lambat tanggal 30 September ini.

" Setelah diasramakan di asrama haji, para calon jemaah haji akan kita berangkatkan ke tanah suci Mekkah tanggal 4 Oktober mendatang " katanya.

Keberangkatan ke-76 calon jemaah haji ini, lanjut dia, akan dibagi menjadi dua kelompok terbang (kloter). Kloter pertama, sebanyak 54 orang  dan kloter kedua sebanyak 22 orang. " Jumlah tersebut termasuk dengan jumlah calon jemaah haji dari Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 orang," tuturnya.

Menurut Husyaini, dari panitia pemberangkatan dan para calon jemaah haji secara keseluruhan mereka sudah siap melaksanakan latihan selama di asrama haji. Diharapkan, selama di asrama tidak ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran keberangakatan CJH ke Mekkah.

" Mudah-mudahan, tidak ada halangan sedikitpun, sampai mereka berangkat ke tanah suci mekah, dan kembali ke Natuna lagi," pungkasnya.

Susunan RT/RW Kabupaten Natuna Selesai 2012

Bupati Natuna Ilyas Sabli minta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Penanaman Modal Kabupaten Natuna agar menyelesaikan susunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RT) Kabupaten Natuna paling lambat tahun 2012 ini. Permintaan tersebut, menurut Ilyas, sudah cukup mendasar karena sejak RTRW diusulkan tahun 2007 lalu hingga sekarang belum juga selesai-selesai.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara konsultasi publik RTRW Kabupaten Natuna tahun 2011-2031 di Gedung Serbaguna Komplek Masjid Agung Natuna, Kamis (22/9

"Dengan adanya RTRW kita bisa menjadikanya pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).  Sebaliknya, jika belum ada RTRW maka kita tidak bisa menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan daerah ini secara menyeluruh, terarah dan terpadu," katanya.

Menurut Ilyas, RTRW berfungsi sebagai acuan penyusunana RPJPD dan RPJMD, sebagai acuan dalam pemanfaatan ruang pengembangan wilayah Kabupaten, untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten.

" Selain itu, RTRW berfungsi sebagai acuan lokasi investasi dalam wilayah yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta. Dan yang terpenting sebagai acuan dalam administrasi pertanahan" tandasnya.

Ilyas mengakui, sering terjadi konflik pemanfaatan ruang seperti padu serasi kawasan hutan serta munculnya aturan-aturan baru terkait penataan ruang menjadi salah satu faktor terhambatnya penyusunan tata ruang wilayah, sekaligus menghambat pembangunan investasi akibat tidak ada kepastian.

Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Natuna Hardinansyah yang mendengar permintaan bupati tersebut berjanji akan mengupayakannya semaksimal mungkin menyelesaikan RTRW tersebut.

Bahkan, ia memastikan pada bulan Oktober 2011 mendatang, RTRW Kabupaten Natuna sudah digodok di tingkat provinsi. " Setelah ini kita akan bawa ke provinsi untuk dilakukan pembahasan, persisnya bulan Oktober 2011 mendatang," katanya.

Menurut Hardinansyah, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan susunan RTRW Kabupaten Natuna tahun 2012 sesuai keinginan bupati. Mudah-mudahan tidak ada kendala saat pembahasan di Provinsi Kepri nanti.

"  Saya hanya bisa berusaha, dan mudah-mudahan saja pada saat pembahasan di provinsi nanti tidak ada kendala, sampai pada akhirnya dibahas di pusat" pungkasnya.

Natuna Barat Siap Serap Ribuan Naker Lokal

Wacana pembentukan Kabupaten Natuna Barat dinilai sebagai ide cemerlang. Terbentuknya kabupaten tersebut akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

"Semangat yang dibangun dalam pembentukan Kabupaten Natuna Barat tersebut adalah untuk kesejahterahan masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah. Bukan karena sakit hati dengan pelayanan pemerintah yang ada saat ini," kata tokoh pemuda Kecamatan Bunguran Timur Lame Jarmin Sidik, Rabu (21/9).

Karena itu, ia pun dapat memaklumi adanya wacana pembentukan Kabupaten Natuna Barat ini. Sebab, jika kabupaten baru ini bisa terwujud, setidaknya dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Hal itu akan berdampak terhadap tingkat perekonomian masyarakat setempat.

" Saat ini, sudah berapa ribu putra daerah yang tamat sekolah, mulai dari tamatan SMP, SMA, dan sarjana yang ingin bekerja di pemerintahan. Maka jika Kabupaten Natuna Barat bisa terbentuk, secara otomatis, mereka bisa langsung bekerja," tutur Jarmin.

Jarmin mengaku, jika dilihat dari kondisi rentang kendali memang untuk wilayah empat Kecamatan yang bergabung di Kabupaten Natuna Barat masih cukup dekat. Tetapi bukan berarti munculnya gerakan untuk pemekaran Kabupaten baru ini lantas diisukan karena faktor ketidak puasan masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Natuna.

" Jangan jadikan rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat ini sebagai alat untuk memecah belah persaudaraan serta silaturahmi masyarakat Natuna. Tetapi bagaimana menyikapi rencana ini dengan arif dan bijak sana serta berpikir positif," saran Jarmin.

Namun saat ditanya layak tidaknya Kabupaten Natuna Barat dibentuk, Jarmin enggan menjawab, karena yang bisa menilai layak atau tidaknya itu adalah pemerintah daerah. " Kalau itu saya tidak bisa menjawab, biarlah pemerintah daerah yang menilai" tandasnya.

Jarmin berharap, adanya rencana pemekaran Kabupaten Natuna Barat, tidak akan memisahkan silaturahmi masyarakat Bunguran Barat Lame dengan masyarakat Bunguran Timur Lame. Karena dahulu sebelum terbentuknya Kabupaten Natuna, pulau Natuna adalah satu wilayah.

" Kami selaku pemuda Bunguran Timur Lame sangat mendukung dengan adanya pemekaran Kabupaten Natuna Barat. Dan kami berharap semua masyarakat ikut memberikan dukungan tersebut," pungkasnya.

Sumber