Bupati Kepulauan Anambas Tengku Mukhtarudin meluncurkan kembali kain motif Cual yang hampir punah. khas Siantan (sekarang Anambas) itu pada penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) IV tingkat Provinsi Kepri, di Tarempa, Sabtu, yang berlangsung hingga Kamis (5/5).
Kain motif Cual diperagakan beberapa model remaja putri dan menjadi cendera mata untuk Gubernur Muhammad Sani, dan bupati serta wali kota se-Kepri. Kain Cual ditenun pertama kali tahun 1863 oleh Hj Halimah di Kampung Teluk Encau (sekarang Kecamatan Siantan Timur).
Alat tenun Cual pertama didatangkan dari Sambas, Kalimantan Barat dan bahan baku pewarnanya berasal dari kayu samak, benang kain dari kapas, bahan benang dari benang belacu, dan benang emas pun dulu didatangkan dari Sambas.
Dewasa ini, Pemerintah Kabupaten Anambas menjadikan kain motif Cual untuk pakaian satuan kerja perangkat daerah pada setiap Kamis. Selain itu lima motif kain tersebut sedang dalam proses hak paten di Kementerian Kehakiman.
Kelima motif itu adalah Bunga Pucuk Rebung, Tudung Saji, Sampan Layar, Bulan Purnama dan Padang Terbakar. Menurut Nyonya Tajri, wakil Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kepulauan Anambas, sekarang ini kain motif Cual dibuat di Palembang dan Pulau Jawa, sebab di Anambas belum ada alat tenun maupun batik cetak.
Pada zaman dahulu, kata dia, kain Cual dan tabir Cual merupakan busana kaum bangsawan.
Oleh karena itu, beberapa kain dijadikan cendera mata untuk pemimpin pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang hadir pada malam Ta'aruf STQ IV Kepri, kata Nyonya Tajri.
Di ruangan Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Anambas, kain motif Cual berupa produk tenun maupun "printing" dipamerkan. "Kami belum memasarkan ke luar, kecuali mempromosikan ke tingkat provinsi dan kabupaten serta kota seperti pada tadi malam," kata Nyonya Tajri, yang juga membidangi pemasaran dan promosi pada Dekranasda Kepulauan Anambas
STQ IV Kepri di Tarempa, ibu kota Kabupaten Anambas diikuti sekitar 1.750 orang kafilah dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Karimun, Natuna, serta Kota Batam dan Tanjungpinang.
Bupati Mukhtarudin mengajak kafilah mengunjungi beberapa pulau yang perairan dan pasir pantai Kepulauan Anambas. Pada Sabtu pagi, para kafilah melaksanakan pawai dan mempertunjukkan "marching band", beberapa kesenian Islami, hingga sepeda ontel dan sepeda jangkung.(antara)